Membangun harga diri memerlukan Introspeksi dan Pengendalian diri. Namun umumnya kita menjadi gugup ketika mulai memikirkan diri kita sendiri. apalagi di saat kita mengalami suatu tekanan ekonomi .Kadang-kadang tampaknya salah menghabiskan begitu banyak waktu untuk mengorek dasar dan relung-relung sunyi hidup kita.
Bila kita bertanya pada diri kita sendiri : Siapakah kita dihadapan diri kita sendiri?, Siapa kita dihadapan Keluarga? siapa kita dihadapan Masyarakat? dan Terutama siapa kita di hadapan Tuhan?
Jawabannya bisa senam mental dan moral karena pada akhirnya akan kembali pada diri kita sendiri.
Pada tahun 2000 (September) waktu kami ikut symposium Franklin Covey di Salt Lake City Utah Amerika, Gorbachev ( Mantan Presiden Rusia) menyampaikan materi seminar dengan Topik "Radical Change Base on Principle" , kemudian Stephen R Covey memberikan makalah dengan Topik " LEADER IS A CHOICE NOT A POSITION'
Dalam makalah tersebut dikatakan bahwa kita dapat membuat suatu perubahan yang sangat radikal, namun tetap harus berdasarkan Prinsip ( Nilai yang universal dan berlaku umum)
Kemudian Stephen R Covey menjelaskan "Kepemimpinan adalah merupakan pilihan dan bukan karena posisi atau kedudukan kita pada jabatan tertentu.
Bila kita simak dari kedua materi tersebut , ada terkandung makna yang sangat menonjol yaitu bagaimana kita mengoptimalkan kekuatan kita berdasarkan "Prinsip dan juga berdasarkan "Pilihan " dimana Prinsip dan Pilihan adalah merupakan suatu konsepsi system yang saling berhubungan , saling menentukan dan saling mempengaruhi , yang memiliki sifat yang tetap dan tidak berubah-ubah (Constant)
Prinsip adalah hal-hal yang bersifat umum dan universal , dapat diprediksi seperti : kejujuran, Pernyataan Maaf, Cinta Kasih, Kebahagiaan, Kesabaran, Kelemah-lembutan, Kedamaian dan Memenuhi Harapan , dan semua hal tersebut masih berada diluar dirikita. Demikian juga "choice" atau pilihan , dimana semua orang punya kebebasan untuk membuat pilihan . Yang menjadi permasalahan sekarang adalah kapan Kejujuran, Pernyataan Maaf, Cinta Kasih, Kebahagiaan, Kesabaran, Kelemah-lembutan, Kedamaian dan Memenuhi Harapan tersebut berada pada diri kita? .Maka pada saat itu jugalah Prinsip tersebut berubah menjadi Kekuatan dan Nilai kita yang tak terhingga nilainya dan selanjutnya dapat dikatakan sebagai Memperbaharui Talenta ( Talent Improvement) , dan untuk menetapkan " Prinsip" menjadi sebuah Nilai Kita, disinilah peranan Pengendalian dan Introspeksi kita dalam menentukan PILIHAN berdasarkan Anugerah Manusiawi yaitu Kesadaran Diri, Imajinasi, Hati Nurani dan Kehendak Bebas .
Tugas kita selanjutnya adalah kita harus berusaha "Melegitimate Prinsip dan Pilihan " kita setiap saat.
Sebagai hasil atau implementasi dari kejujuran, Pernyataan Maaf, Cinta Kasih, Kebahagiaan, Kesabaran, Kelemah-lembutan, Kedamaian dan Memenuhi Harapan inilah yang disebut dengan " REKENING BANK EMOSI " dan kemudian tugas kita setiap saat adalah kemampuan kita untuk menciptakan setoran pada " REKENING BANK EMOSI " dan sebaliknya kita juga harus mengendalikan tarikan dari "REKENING BANK EMOSI KITA" setiap saat, dan disinilah sangat mutlak diperlukan "INTROSPEKSI DAN PENGENDALIAN " kita setiap saat .
Dan jika Pengendalian dan Intropeksi menjadikan kita merasa tidak enak atau kurang percaya diri , itu disebabkan karena kita belum punya kemampuan untuk menggunakannya dengan baik dan benar.
Membangun Jatidiri yang kokoh adalah tergantung dari sejauhmana kita menciptakan dan mengendalikan Rekening Bank Emosi Kita setiap saat baik "Setoran" ataupun "Tarikan".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar