-Semoga diberi umur panjang, kesehatan
-Semoga ditahun 2012 saya diberi kemudahan dalam segala hal
-Semoga hidup saya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya
-Semoga terhindar dari segala perbuatan maksiat
Jumat, 30 Desember 2011
Minggu, 25 Desember 2011
Minggu, 18 Desember 2011
Long Distance Relationship
Pernahkan sobat mengalami yang namanya LDR?, apa itu LDR?, yang jelas LDR adalah kependekan dari Long Distance Relationship. Yaitu sebuah hubungan antar anak cucu Adam yang terdapat sebuah jarak, entah itu jauh maupun dekat. Baik dengan keluarga, kerabat, orang tua, orang dekat dan sebagainya. Saya menulis tulisan ini karena saya sedang menjalani LDR, Lalu apa yang menjadi masalah untuk dibahas dalam tulisan LDR ini? ya tentunya adalah bagaimana bila kita sedang mengalami yang namanya LDR ini. Kalau pada jaman dahulu sebelum ada teknologi seperti sekarang seperti handphone, internet tapi yang ada adalah pak pos. Sehingga bila kita bila ingin LDR dengan seseorang harus benar-benar diuji kesetiaan kita, apalagi dengan pujaan hati, ya karena bila ingin kirim kabar saja harus memakan banyak waktu.
Tapi saat ini bila kita ingin atau terpaksa harus menggunakan sistem LDR, dengan makin majunya teknologi komunikasi, seseorang sudah dengan mudah berkomunikasi. Adanya handphone dan internet sudah cukup. Sudah lama tidak bertemu, ingin sekedar mendengarkan suara sang pujaan hati, tinggal ke counter beli pulsa, sudah bisa untuk sekedar bertegur sapa hehe. Tak puas dengan hanya mendengarkan suara, tenang kita bisa chatting, bahkan juga bisa chatting sambil melihat video lawan bicara kita.
LDR maupun non-LDR jika diterapkan pada suatu hubungan, sedikit memang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing. Hubungan dengan non-LDR biasanya bisa ketemu setiap hari, tapi kita bisa terus tetap ketemu dan dekat, tapi juga kadang timbul rasa jenuh. Kemudian dengan LDR, kita tidak tahu apa yang sedang dilakukan orang yang kita dambakan, kadang timbul rasa cemas dan sebagainya. Suatu hubungan baik LDR maupu non-LDR tidak bisa dijadikan sebuah acuan untuk bisa mengatakan bahwa hubungan menggunkan non-LDR pasti berhasil ataupun hubungan yang menggunakan LDR pasti tidak berhasil sampai kejenjang berikutnya. Yang membuat berhasil adalah komitmen dari kedua belah pihak, dengan komitmen yang kuat, pasti suatu hubungan lancar. Begitu pula sebaliknya, meski sering ketemu tapi tidak ada komitmen untuk selalu menjaga hubungan, ya sudah pasti tidak akan berhasil.
Tapi saat ini bila kita ingin atau terpaksa harus menggunakan sistem LDR, dengan makin majunya teknologi komunikasi, seseorang sudah dengan mudah berkomunikasi. Adanya handphone dan internet sudah cukup. Sudah lama tidak bertemu, ingin sekedar mendengarkan suara sang pujaan hati, tinggal ke counter beli pulsa, sudah bisa untuk sekedar bertegur sapa hehe. Tak puas dengan hanya mendengarkan suara, tenang kita bisa chatting, bahkan juga bisa chatting sambil melihat video lawan bicara kita.
LDR maupun non-LDR jika diterapkan pada suatu hubungan, sedikit memang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing. Hubungan dengan non-LDR biasanya bisa ketemu setiap hari, tapi kita bisa terus tetap ketemu dan dekat, tapi juga kadang timbul rasa jenuh. Kemudian dengan LDR, kita tidak tahu apa yang sedang dilakukan orang yang kita dambakan, kadang timbul rasa cemas dan sebagainya. Suatu hubungan baik LDR maupu non-LDR tidak bisa dijadikan sebuah acuan untuk bisa mengatakan bahwa hubungan menggunkan non-LDR pasti berhasil ataupun hubungan yang menggunakan LDR pasti tidak berhasil sampai kejenjang berikutnya. Yang membuat berhasil adalah komitmen dari kedua belah pihak, dengan komitmen yang kuat, pasti suatu hubungan lancar. Begitu pula sebaliknya, meski sering ketemu tapi tidak ada komitmen untuk selalu menjaga hubungan, ya sudah pasti tidak akan berhasil.
Kamis, 15 Desember 2011
Wew sebentar lagi tahun 2012
Gak terasa kita sudah memasuki penghujung tahun 2011, banyak suka dan duka yang saya alami ditahun ini, dan ini semakin membuat saya menjadi lebih dewasa
banyak sekali masalah yang saya lewati ditahun 2011 ini.
dan saya berharap ditahun 2012 mendatang, saya masih di beri kesehatan, rizki, dan pastinya diberi umur panjang, juga cepat lulus kuliah, dapat kerjaan yang gajinya besar
banyak sekali masalah yang saya lewati ditahun 2011 ini.
dan saya berharap ditahun 2012 mendatang, saya masih di beri kesehatan, rizki, dan pastinya diberi umur panjang, juga cepat lulus kuliah, dapat kerjaan yang gajinya besar
Sabtu, 10 Desember 2011
Tips merawat tshirt supaya bisa tahan lama
Jangan rendam tshirt terlalu lama, jgn disikat atau dikucek terlalu kuat
Pisahkan tshirt based on warna (putih dkk vs hitam dkk) & pisahkan based on kotor skali vs ga' terlalu kotor
Jemur tshirt terbalik (sablon di dalam)... krn sinar matahari bs sebabkan sablon memudar
Jangan digantung pakai hanger, krn bs sebabkan leher tshirt cepat melar
Hindari pemutih pakaian, krn zat kimia yg kuat, berpotensi bikin tshirt tipis dan kasar & bs sebabkan sablon terkelupas
Jangan lupa setrika tshirt setelah kering! hayoo siapa yg malas setrika tshirt.
Jangan pakai tshirt berpergian buat tidur :), keringat saat qta tidur dan debu di kasur bisa membuat tshirt cepat 'belel'
source : bloopendorse
Jumat, 09 Desember 2011
Rabu, 07 Desember 2011
Selasa, 06 Desember 2011
Minggu, 04 Desember 2011
Jumat, 02 Desember 2011
"Open your mind before your mouth"
What the fuck?
Put your teeth to the curb, cuz right now I'm gonna stomp your fucking face in
I hope you drown in all the cum you fucking swallow, to get yourself to the top
You're just a trend, just a fucking disease,
How could you look at yourself in the mirror?
You stand for nothing and your heart is untrue
Every single thing about you's just a clone of the last "you"
All I want is to reach someone,
to say something that could change their life forever
To let them know they're not alone, you're not alone
So many people wanna see me fail,
so fucking clever but I'll spit in your face
I'll make sure you remember me
If all these words you speak of meant a thing
I'd take back all the lines against you that I sing
But I know that there's nothing real inside
Your heart's invested in feeding everyone lies
I've seen so many of you come and go,
That's cuz you're in it for all the wrong fucking reasons
You can't expect to live off of lies and survive
I am who I am, this is what we are,
I don't care if this offends you, or your worthless god
To all the kids who's letters I receive
The broken hearted, the damaged just like me
I will be your voice to let the world know we stand as one
We're standing right here so come and fucking get us
Open your mind before your mouth
Or come and fucking get us
Open your mind before your mouth
I'll be the end of your decadence
If all these words you speak of meant a thing
I'd take back all the lines against you that I sing
If all these words you speak of meant a thing
I'd take back all the lines against you that I sing
But I know that there's nothing real inside
Your heart's invested in feeding everyone lies
I may not have built this kingdom but,
I'll make fucking sure that I protect it from you.
Jumat, 25 November 2011
Harapan dan Kekhawatiran
Hidup adalah perpaduan antara harapan harapan dan beberapa kekhawatiran. Harapan terwujud dalam impian dan resolusi hidup yang kita buat. Kekhawatiran menjelma dalam rasa takut dan kegelisahan.
Saya punya banyak impian yang saya tuangkan di dalam proposal kehidupan. Sebagian besar aktivitas saya fokus merealisasikan apa yang tertulis dalam proposal hidup itu. Kehidupan saya penuh gairah dan semangat karena setiap desah nafas dipenuhi berbagai harapan.
Namun, saya juga memiliki kekhawatiran. Sebagai seorang pebisnis kekhawatiran utama adalah tidak bisa menggaji karyawan dan kebangkrutan usaha. Sebagai orang tua khwatir bila tidak bisa menjadi suri tauladan bagi darah daging saya. Sebagai anak khawatir tidak bisa membahagiakan orang tua dan khawatir membuat mereka kecewa telah melahirkan saya. Sebagai suami saya juga memendam rasa khawatir sehingga muncul pertanyan, “Apakah saya sudah memberikan yang terbaik untuk belahan jiwaku?”
Sebagai pimpinan pesantren wirausaha terkadang juga khawatir, apakah para alumninya bisa menjadi pengusaha. Apakah mereka bisa memutus rantai kemiskinan di keluarganya? Apakah curahan energi, waktu dan biaya yang kami alokasikan sebanding dengan hasilnya?
Sebagai pengkader trainer sering juga muncul rasa takut, mungkinkah trainer yang saya kader bisa menjadi hebat di panggung sekaligus hebat dalam kehidupan nyata? Sebagai trainer saya juga gelisah, apakah para peserta training yang menghadiri kelas saya memperoleh manfaat melebihi investasi yang sudah mereka keluarkan?
Saya juga sering gelisah, jangan-jangan saya hanya pandai berucap tapi malas dalam bertindak. Saat menulis untuk web inipun saya terkadang khawatir, mungkinkah tulisan ini bisa memberi manfaat, menginspirasi dan menghibur para pembacanya?
Harapan dan kekhawatiran harus selalu ada dalam diri kita. Tanpa harapan hidup Anda hampa dan tidak bergairah. Tanpa kekhawatiran, Anda bisa merasa paling hebat dan tak mau berbenah. So, apa harapan dan kekhawatiran Anda?
Saya punya banyak impian yang saya tuangkan di dalam proposal kehidupan. Sebagian besar aktivitas saya fokus merealisasikan apa yang tertulis dalam proposal hidup itu. Kehidupan saya penuh gairah dan semangat karena setiap desah nafas dipenuhi berbagai harapan.
Namun, saya juga memiliki kekhawatiran. Sebagai seorang pebisnis kekhawatiran utama adalah tidak bisa menggaji karyawan dan kebangkrutan usaha. Sebagai orang tua khwatir bila tidak bisa menjadi suri tauladan bagi darah daging saya. Sebagai anak khawatir tidak bisa membahagiakan orang tua dan khawatir membuat mereka kecewa telah melahirkan saya. Sebagai suami saya juga memendam rasa khawatir sehingga muncul pertanyan, “Apakah saya sudah memberikan yang terbaik untuk belahan jiwaku?”
Sebagai pimpinan pesantren wirausaha terkadang juga khawatir, apakah para alumninya bisa menjadi pengusaha. Apakah mereka bisa memutus rantai kemiskinan di keluarganya? Apakah curahan energi, waktu dan biaya yang kami alokasikan sebanding dengan hasilnya?
Sebagai pengkader trainer sering juga muncul rasa takut, mungkinkah trainer yang saya kader bisa menjadi hebat di panggung sekaligus hebat dalam kehidupan nyata? Sebagai trainer saya juga gelisah, apakah para peserta training yang menghadiri kelas saya memperoleh manfaat melebihi investasi yang sudah mereka keluarkan?
Saya juga sering gelisah, jangan-jangan saya hanya pandai berucap tapi malas dalam bertindak. Saat menulis untuk web inipun saya terkadang khawatir, mungkinkah tulisan ini bisa memberi manfaat, menginspirasi dan menghibur para pembacanya?
Harapan dan kekhawatiran harus selalu ada dalam diri kita. Tanpa harapan hidup Anda hampa dan tidak bergairah. Tanpa kekhawatiran, Anda bisa merasa paling hebat dan tak mau berbenah. So, apa harapan dan kekhawatiran Anda?
Kunci Bahagia
Orang Jawa mengatakan hidup itu sawang sinawang. Atau, dengan makna lain, seperti perumpamaan “rumput halaman tetangga lebih hijau dari rumput di halaman rumah sendiri”. Kisah berikut ini sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Saat mahasiswa ada yang berpikir, “Enak ya kalau sudah bekerja, bisa punya uang sendiri dan bisa beli ini itu.” Begitu sudah bekerja ia berpikir lagi, “Enak ya jadi pengusaha, waktunya bebas dan tidak harus pergi pagi-pagi.”
Saat sudah beralih profesi menjadi pengusaha lagi-lagi ia berpikir, “Enak ya kalau jadi politisi, kita populer dan urusan bisnis bisa lancar.” Nah, begitu sudah menjadi politisi masih juga ia berpikir, “Enak ya jadi mahasiswa bisa demo dan ngomong apa saja.”
Begitulah gambaran orang yang tak pernah puas dan bahagia. Mereka menghabiskan waktu untuk mengejar bahagia, tanpa pernah bisa merasakannya.
Ada yang mengatakan: bahagia itu misteri. Mengapa? Karena banyak kita temukan orang yang hampir sudah mendapatkan semua hal dalam hidupnya, tapi ia tak bahagia. Sebaliknya, ada orang yang kelihatannya tidak memiliki apa-apa tetapi dia hidup bahagia.
Bagi saya, bahagia itu bukanlah misteri. Bahagia juga tak harus dikejar. Kenapa? Karena bahagia adalah hasil, bukan cara. Ada proses yang harus dilalui. Seseorang tak akan mampu mencapai kebahagiaan bila ia tidak melalui proses tersebut. Proses ini saya sebut 3B: bersyukur, bersabar dan berjiwa besar.
Bersyukur atas semua karunia yang diberikan Allah Sang Maha Kaya dengan cara memanfaatkan semua potensi itu untuk terus bertumbuh dan berbagi manfaat. Bersabar atas semua hambatan, ujian, proses yang harus dijalani dalam setiap tahap kehidupan. Bersyukur dan bersabar inilah landasan yang harus dimiliki mereka yang berjiwa besar.
Orang yang berjiwa besar selalu memiliki impian besar namun ia tak melupakan yang kecil. Ia selalu bertumbuh dan selalu berjuang ingin meninggalkan sesuatu bagi anak cucu. Ia memperjuangkan sesuatu bukan hanya untuk kepentingan dirinya. Kehidupannya penuh gairah, penuh semangat. Pikiran, hati dan jiwanya selalu hidup tak pernah redup.
Saat mahasiswa ada yang berpikir, “Enak ya kalau sudah bekerja, bisa punya uang sendiri dan bisa beli ini itu.” Begitu sudah bekerja ia berpikir lagi, “Enak ya jadi pengusaha, waktunya bebas dan tidak harus pergi pagi-pagi.”
Saat sudah beralih profesi menjadi pengusaha lagi-lagi ia berpikir, “Enak ya kalau jadi politisi, kita populer dan urusan bisnis bisa lancar.” Nah, begitu sudah menjadi politisi masih juga ia berpikir, “Enak ya jadi mahasiswa bisa demo dan ngomong apa saja.”
Begitulah gambaran orang yang tak pernah puas dan bahagia. Mereka menghabiskan waktu untuk mengejar bahagia, tanpa pernah bisa merasakannya.
Ada yang mengatakan: bahagia itu misteri. Mengapa? Karena banyak kita temukan orang yang hampir sudah mendapatkan semua hal dalam hidupnya, tapi ia tak bahagia. Sebaliknya, ada orang yang kelihatannya tidak memiliki apa-apa tetapi dia hidup bahagia.
Bagi saya, bahagia itu bukanlah misteri. Bahagia juga tak harus dikejar. Kenapa? Karena bahagia adalah hasil, bukan cara. Ada proses yang harus dilalui. Seseorang tak akan mampu mencapai kebahagiaan bila ia tidak melalui proses tersebut. Proses ini saya sebut 3B: bersyukur, bersabar dan berjiwa besar.
Bersyukur atas semua karunia yang diberikan Allah Sang Maha Kaya dengan cara memanfaatkan semua potensi itu untuk terus bertumbuh dan berbagi manfaat. Bersabar atas semua hambatan, ujian, proses yang harus dijalani dalam setiap tahap kehidupan. Bersyukur dan bersabar inilah landasan yang harus dimiliki mereka yang berjiwa besar.
Orang yang berjiwa besar selalu memiliki impian besar namun ia tak melupakan yang kecil. Ia selalu bertumbuh dan selalu berjuang ingin meninggalkan sesuatu bagi anak cucu. Ia memperjuangkan sesuatu bukan hanya untuk kepentingan dirinya. Kehidupannya penuh gairah, penuh semangat. Pikiran, hati dan jiwanya selalu hidup tak pernah redup.
Galau
Saya mulai mengenal istilah galau ketika aktif di twitterland setahun yang lalu. Setelah mengamati dunia “pergalauan” menurut saya definisi galau itu banyak. Galau itu heboh sendiri. Galau itu bingung antara berbagai pilihan. Galau itu gelisah yang sangat parah. Galau itu bingung sendiri dan gak jelas maunya apa.
Setelah mengamati dan bergaul dengan beberapa orang galau saya mendapat banyak pelajaran. Orang-orang galau biasanya tidak memiliki prioritas dalam hidup. Mereka juga tidak memiliki impian hidup yang jelas dan menantang. Mereka berpikirnya jangka pendek, yang penting saat ini. Hidup orang-orang galau hanya mengalir mengikuti sesuatu yang sedang ngetrend.
Galau berkepanjangan bisa membuat hidup kacau. Galau tak baik dipelihara terlalu lama, sebab itu berbahaya bagi hidup Anda. Bagaimana agar tidak galau? Saya menyarankan beberapa hal.
Pertama, tetapkan impian hidup. Prestasi terbaik apa yang akan Anda raih di kehidupan dunia ini? Jejak apa yang akan Anda tinggalkan di semesta yang membuat Anda dikenang generasi berikutnya? Kebaikan apa yang akan Anda persembahkan kepada-Nya sehingga Anda layak meminta surga-Nya? Fokuskan hidup Anda untuk mewujudkan impian yang telah Anda tetapkan.
Kedua, menjauh dari informasi negatif. Pastikan hanya menonton acara televisi yang berkualitas, bukan acara gosip atau berita-berita yang “mengotori” pikiran dan hati. Bila aktif di twitter pastikan follow orang-orang yang menyebarkan kebaikan bukan yang “menularkan” kegalauan.
Ketiga, pastikan ucapan dan tindakan Anda selalu positif. Ucapan dan tindakan bukan hanya saat bicara langsung kepada orang termasuk saat membuat status di dunia maya (Facebook, twitter dll). Sebab saat Anda berucap atau bertindak negatif kemudian mendapat respon, saat itulah hal negatif itu semakin heboh. Tanpa Anda sadari, hal negatif itu kemudian “meracuni” pikiran dan hati Anda, membuat Anda gelisah dan semakin galau.
Keempat, bergaulah dengan orang yang positif. Carilah komunitas-komunitas yang positif dan sesuai dengan profesi Anda. Ingatlah, 10 tahun yang akan datang tergantung dengan siapa Anda bergaul dan bersahabat saat ini. Bila saat ini Anda bergaul akrab dengan orang yang galau, 10 tahun yang akan datang hidup Andapun bisa galau dan kacau.
Ayo tinggalkan dunia galau agar hidup Anda tidak semakin kacau…
Setelah mengamati dan bergaul dengan beberapa orang galau saya mendapat banyak pelajaran. Orang-orang galau biasanya tidak memiliki prioritas dalam hidup. Mereka juga tidak memiliki impian hidup yang jelas dan menantang. Mereka berpikirnya jangka pendek, yang penting saat ini. Hidup orang-orang galau hanya mengalir mengikuti sesuatu yang sedang ngetrend.
Galau berkepanjangan bisa membuat hidup kacau. Galau tak baik dipelihara terlalu lama, sebab itu berbahaya bagi hidup Anda. Bagaimana agar tidak galau? Saya menyarankan beberapa hal.
Pertama, tetapkan impian hidup. Prestasi terbaik apa yang akan Anda raih di kehidupan dunia ini? Jejak apa yang akan Anda tinggalkan di semesta yang membuat Anda dikenang generasi berikutnya? Kebaikan apa yang akan Anda persembahkan kepada-Nya sehingga Anda layak meminta surga-Nya? Fokuskan hidup Anda untuk mewujudkan impian yang telah Anda tetapkan.
Kedua, menjauh dari informasi negatif. Pastikan hanya menonton acara televisi yang berkualitas, bukan acara gosip atau berita-berita yang “mengotori” pikiran dan hati. Bila aktif di twitter pastikan follow orang-orang yang menyebarkan kebaikan bukan yang “menularkan” kegalauan.
Ketiga, pastikan ucapan dan tindakan Anda selalu positif. Ucapan dan tindakan bukan hanya saat bicara langsung kepada orang termasuk saat membuat status di dunia maya (Facebook, twitter dll). Sebab saat Anda berucap atau bertindak negatif kemudian mendapat respon, saat itulah hal negatif itu semakin heboh. Tanpa Anda sadari, hal negatif itu kemudian “meracuni” pikiran dan hati Anda, membuat Anda gelisah dan semakin galau.
Keempat, bergaulah dengan orang yang positif. Carilah komunitas-komunitas yang positif dan sesuai dengan profesi Anda. Ingatlah, 10 tahun yang akan datang tergantung dengan siapa Anda bergaul dan bersahabat saat ini. Bila saat ini Anda bergaul akrab dengan orang yang galau, 10 tahun yang akan datang hidup Andapun bisa galau dan kacau.
Ayo tinggalkan dunia galau agar hidup Anda tidak semakin kacau…
Republik Galau
Pertarungan politik bukan hanya dalam rangka pencitraan saja namun lebih kedalam itu rejim orde wacana citra diri atau rejim gemagus penuh galau dan kepanikan ini ternyata sangat cerdas dalam bersikap. Satu demi satu thesis dengan antithesisnya dijalankan, bak perang antar intelijen atau agen khusus, namun sayang memang hanya untuk menepis satu demi satu tanpa pernah sama sekali memperbaiki citra sebenarnya apabila mata dengan cermat melihat, apalagi pembelajaran yang mencerdaskan. Jelas sangat jauh karena memang tak ada niat untuk memperbaiki kondisi masyarakat luas.
Tahun 2014 memang sudah dekat, dan kekuasaan 5 tahun sekali adalah hal yang sangat pendek dengan pola baru apalagi membangun akar kekuasaan, sangat tidak mungkin dan memang itu adalah niatan bersih demokrasi karena ada pemerataan kecerdasaan dan evaluasi yang berlanjut akan progres sebuah negara yang sehat dan waras. Jelas sangat tidak mungkin untuk mematahkan keistimewaan Yogyakarta dengan raja dan gubernurnya yang bisa seumur hidup karena secara budaya memang belum pernah ada perang dan pengambilalihan kekuasaan dari kerajaan mataram kepada negara Indonesia.
Adalah menjadi hak bagi raja negara Mataram waktu itu untuk menegosiasikan atas integrasinya kepada Republik dengan masih diakuinya Yogyakarta sebagai sebuah Mataram, menjadi sebuah daerah yang istimewa. Demikian pula seharusnya yang terjadi dengan kerajaan-kerajaan lain yang mensupport baik material maupun non material demi perjuangan dan kemerdekaan Republik kala itu, meski tanpa kuitansi maupun bukti jasa. Aneh ketika ada pemikiran bahwa akan memunculkan kembali presiden seumur hidup demi mematahkan keistimewaan Yogyakarta karena pemilihan atau penetapan Gubernurnya, ataukah Republik sudah iri akan keistimewaan Yogyakarta, sehingga ingin memiliki raja daripada presiden yang boros biayanya karena setiap 5 tahun sekali harus mengadakan pemilihan presiden, dasar negeri begajul. Bukankah setiap orang pun sudah mengetahui dan mafhum bahwa kerajaan Mataram secara rendah hati cukup terima hanya menjadi aset wisata sehingga mati-matian untuk tidak berubah menjadi kerajaan modern dengan ini itu dan inovasinya yang jika digelar mungkin akan lebih waras.
Galau, ya, akan menjadi semakin membuat kegalauan ketika dengan mudahnya menepis dan membuat lupa, bahkan membuat sibuk para pemuka kepercayaan dan tokoh-tokoh agama tergabung dalam rohaniwan pemberi pekerti tentang belasan kebohongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika itu, sangat murah, tidak kentara namun memberi hasil yang signifikan dengan mencomot serta mendukung secara halus kelompok-kelompok islam keras yang tidak mau mengaku keras untuk membubarkan saudaranya sendiri Ahmadiyah, entah salah atau tidak namun sudah beberapa nyawa melayang, serta penciptaan trauma tak terperi bagi pengikut ahmadiyah. Sekarang siapa yang sempat lagi menoleh tentang deklarasi pernyataan tentang 18 kebohongan presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, jangankan menoleh, mungkin mengingatpun sudah ketakutan dan tak sempat lagi karena muka para tokoh agama itu suda dicoreng dengan kejadian Cikeusik dan konflik bernuansa SARA lain yang notabene adalah tanggungjawab dan beban para tokoh keagamaan yang terhormat tersebut.
Mengapa galau semakin berkobar merebakan kegalauan demi kegalauan, semakin menggalau hingga akhirnya entah akan menjadi apa kebengisan rejim yang dibalut dengan kepanikan hingga penggalauan ilmu pengetahuan hingga penimbunan galau dalam setiap regulasi yang digulirkan?. Bukan tidak mungkin penciptaan crops circle di lokasi paling strategis dalam kacamata lain di Mataram, adalah bentuk adu galau politik tingkat tinggi sehingga isu istimewa Jogja menjadi agak dingin dan tidak membuat panik, selain erupsi merapi yang pernah disetting untuk mengkerdilkan tokoh tertentu.
Hingga sebuah potret manusia tentang pencari uang bernama Gayus yang menjadi korban karena mungkin siapapun bahkan yang berteriak takbir ketika menyerang sesamanya hanya karena berbeda pun akan lebih rakus ketika duduk dikursi seseorang bernama Gayus. Juga dengan mudahnya mencoreng muka partai besar lawan politik hanya dengan isu ketua umum panitia olah raga rebutan bola dimasukkan ke gawang lawan. Juga kegalauan para pecinta kebebasan berekspresi dan informasi terhadap Datuk Maringgih tukang tweet pantun galau tanpa makna. Apalagi dengan seorang menteri pencatat notulensi rapat kabinet yang akan meninabobokkan beberapa stasiun dan terminal informasi karena menjelek-jelekkan penguasa. Sudah bertebaran galau di negeri ini, yang bisa mengalahkan kegalauan pengendara ketika pasrah berhenti dalam kemacetan Jakarta.
surga begajul, ataukah memang surga menjadi pertanyaan yang sangat penting untuk memudahkan kelancaran dalam pengaweta kekuasaan. Semangat sadumuk bathuk sanyari bumi adalah api dalam sekam yang mudah disulut. Kekerasan dan sifat perjuangan hingga titik darah penghabisan yang pernah terejawantahkan ketika merebut hingga mempertahankan kemerdekaan bisa menjadi bom waktu dan bumerang bagi Republik ini, sifat ksatria ketika harga dirinya terkoyak bukan tidak mungkin hal itu sangat dicontoh oleh revolusi dan gejolak politik di timur tengah saat ini. Sebagaimana mungkin yang ada dalam benak para punggawa tirani tafsir untuk bersiap menjalani adu domba yang tak akan pernah disadarinya.
Lebih membuat galau adalah menyatukan figur-figur cinta damai dan pluralis yang sepertinya tidak terwadahi lagi dalam satu ikatan sebagaimana yang dilakukan Abdurrahman Wahid ketika itu, mereka para pejuang kemanusiaan, anti kekerasan dan pluralisme saat ini seakan menjadi ronin yang galau tanpa tuan namun berhadapan dengan ronin-ronin Soeharto yang sudah menjelma menjadi ninja dengan persenjataan dan mental yang sudah pulih lagi. Akan menjadi apa lagi daripada menjadikan panik dan galaunya kekuasaan ditangan, hal paling mudah adalah mengadunya untuk mendapatkan benih-benih kesetiaan baru pada Putera Mahkota yang sedang disiapkan, meski masih nampak goblok dan super pekok. Wallahualam, semoga hanyalah kegalauan saya saja.
Tahun 2014 memang sudah dekat, dan kekuasaan 5 tahun sekali adalah hal yang sangat pendek dengan pola baru apalagi membangun akar kekuasaan, sangat tidak mungkin dan memang itu adalah niatan bersih demokrasi karena ada pemerataan kecerdasaan dan evaluasi yang berlanjut akan progres sebuah negara yang sehat dan waras. Jelas sangat tidak mungkin untuk mematahkan keistimewaan Yogyakarta dengan raja dan gubernurnya yang bisa seumur hidup karena secara budaya memang belum pernah ada perang dan pengambilalihan kekuasaan dari kerajaan mataram kepada negara Indonesia.
Adalah menjadi hak bagi raja negara Mataram waktu itu untuk menegosiasikan atas integrasinya kepada Republik dengan masih diakuinya Yogyakarta sebagai sebuah Mataram, menjadi sebuah daerah yang istimewa. Demikian pula seharusnya yang terjadi dengan kerajaan-kerajaan lain yang mensupport baik material maupun non material demi perjuangan dan kemerdekaan Republik kala itu, meski tanpa kuitansi maupun bukti jasa. Aneh ketika ada pemikiran bahwa akan memunculkan kembali presiden seumur hidup demi mematahkan keistimewaan Yogyakarta karena pemilihan atau penetapan Gubernurnya, ataukah Republik sudah iri akan keistimewaan Yogyakarta, sehingga ingin memiliki raja daripada presiden yang boros biayanya karena setiap 5 tahun sekali harus mengadakan pemilihan presiden, dasar negeri begajul. Bukankah setiap orang pun sudah mengetahui dan mafhum bahwa kerajaan Mataram secara rendah hati cukup terima hanya menjadi aset wisata sehingga mati-matian untuk tidak berubah menjadi kerajaan modern dengan ini itu dan inovasinya yang jika digelar mungkin akan lebih waras.
Galau, ya, akan menjadi semakin membuat kegalauan ketika dengan mudahnya menepis dan membuat lupa, bahkan membuat sibuk para pemuka kepercayaan dan tokoh-tokoh agama tergabung dalam rohaniwan pemberi pekerti tentang belasan kebohongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika itu, sangat murah, tidak kentara namun memberi hasil yang signifikan dengan mencomot serta mendukung secara halus kelompok-kelompok islam keras yang tidak mau mengaku keras untuk membubarkan saudaranya sendiri Ahmadiyah, entah salah atau tidak namun sudah beberapa nyawa melayang, serta penciptaan trauma tak terperi bagi pengikut ahmadiyah. Sekarang siapa yang sempat lagi menoleh tentang deklarasi pernyataan tentang 18 kebohongan presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, jangankan menoleh, mungkin mengingatpun sudah ketakutan dan tak sempat lagi karena muka para tokoh agama itu suda dicoreng dengan kejadian Cikeusik dan konflik bernuansa SARA lain yang notabene adalah tanggungjawab dan beban para tokoh keagamaan yang terhormat tersebut.
Mengapa galau semakin berkobar merebakan kegalauan demi kegalauan, semakin menggalau hingga akhirnya entah akan menjadi apa kebengisan rejim yang dibalut dengan kepanikan hingga penggalauan ilmu pengetahuan hingga penimbunan galau dalam setiap regulasi yang digulirkan?. Bukan tidak mungkin penciptaan crops circle di lokasi paling strategis dalam kacamata lain di Mataram, adalah bentuk adu galau politik tingkat tinggi sehingga isu istimewa Jogja menjadi agak dingin dan tidak membuat panik, selain erupsi merapi yang pernah disetting untuk mengkerdilkan tokoh tertentu.
Hingga sebuah potret manusia tentang pencari uang bernama Gayus yang menjadi korban karena mungkin siapapun bahkan yang berteriak takbir ketika menyerang sesamanya hanya karena berbeda pun akan lebih rakus ketika duduk dikursi seseorang bernama Gayus. Juga dengan mudahnya mencoreng muka partai besar lawan politik hanya dengan isu ketua umum panitia olah raga rebutan bola dimasukkan ke gawang lawan. Juga kegalauan para pecinta kebebasan berekspresi dan informasi terhadap Datuk Maringgih tukang tweet pantun galau tanpa makna. Apalagi dengan seorang menteri pencatat notulensi rapat kabinet yang akan meninabobokkan beberapa stasiun dan terminal informasi karena menjelek-jelekkan penguasa. Sudah bertebaran galau di negeri ini, yang bisa mengalahkan kegalauan pengendara ketika pasrah berhenti dalam kemacetan Jakarta.
surga begajul, ataukah memang surga menjadi pertanyaan yang sangat penting untuk memudahkan kelancaran dalam pengaweta kekuasaan. Semangat sadumuk bathuk sanyari bumi adalah api dalam sekam yang mudah disulut. Kekerasan dan sifat perjuangan hingga titik darah penghabisan yang pernah terejawantahkan ketika merebut hingga mempertahankan kemerdekaan bisa menjadi bom waktu dan bumerang bagi Republik ini, sifat ksatria ketika harga dirinya terkoyak bukan tidak mungkin hal itu sangat dicontoh oleh revolusi dan gejolak politik di timur tengah saat ini. Sebagaimana mungkin yang ada dalam benak para punggawa tirani tafsir untuk bersiap menjalani adu domba yang tak akan pernah disadarinya.
Lebih membuat galau adalah menyatukan figur-figur cinta damai dan pluralis yang sepertinya tidak terwadahi lagi dalam satu ikatan sebagaimana yang dilakukan Abdurrahman Wahid ketika itu, mereka para pejuang kemanusiaan, anti kekerasan dan pluralisme saat ini seakan menjadi ronin yang galau tanpa tuan namun berhadapan dengan ronin-ronin Soeharto yang sudah menjelma menjadi ninja dengan persenjataan dan mental yang sudah pulih lagi. Akan menjadi apa lagi daripada menjadikan panik dan galaunya kekuasaan ditangan, hal paling mudah adalah mengadunya untuk mendapatkan benih-benih kesetiaan baru pada Putera Mahkota yang sedang disiapkan, meski masih nampak goblok dan super pekok. Wallahualam, semoga hanyalah kegalauan saya saja.
Kamis, 24 November 2011
Kesibukan saya akhir-akhir ini
Akhir-akhir ini saya disibukan oleh kegiatan yang ngga ada manfaatnya. Tapi saya memanfaatkan waktu luang saya untuk menulis tulisan ini. Yap semoga bermanfaat.
Selasa, 22 November 2011
Jumat, 18 November 2011
Nak Jangan Nakal Ya..
Nak, Jangan Nakal ya..
Anak saya nakal sekali...
Hati-hati di Sekolah.. jangan Nakal..
dst..
Mungkin ucapan-ucapan itu terasa wajar dan sering diucapkan oleh orang tua kepada anaknya terutama saat anak-anaknya berperilaku tidak sesuai dengan harapan dan kewajaran.
Namun pernahkan kita berfikir dan mendalami tentang efek / akibat dari ucapan tersebut?
Nakal?
Bandel?
Kalau diartikan adalah sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan norma atau aturan yang ada, kecenderungan terhadap perilaku negatif.
Pada saat anak-anak mendengarkan kata-kata tersebut, apalagi sering, yang akan diingat adalah kata-kata Nakal, sehingga itu akan mempengaruhi terhadap emosi dan juga kejiwaannya. Dia hanya akan mengingat "Nakal" dan bukan tidak mungkin anak tersebut akan menanyakan apakah nakal itu? Makanan Apakah nakal itu?? dan akhirnya bukan tidak mungkin dia pun akhirnya akan mencoba melakukan kenakalan dan kenakalan. Dan boleh jadi kemungkinan hal itu menjadi dasar kenapa perilaku remaja saat ini penuh dengan dinamika dan kenakalan.
Alangkah lebih baik jikalau kita bisa mengubah kata-kata kita terhadap anak-anak kita seperti :
Tolong bersikap yang baik ya nak..
Boleh Bersikap sewajarnya..
dll.
Sebuah kata positif yang bertujuan sama dengan kata-kata sebelumnya. Namun tahukah di balik kata-kata tersebut pengaruhnya terhadap cara berfikir dan bertindak seorang anak??
Dia akan selalu bersikap positif dan mencari tahu apakah hal-hal yang baik dan wajar itu saat dia dewasa. Seorang anak akan semakin percaya diri karena sudah dipercaya oleh orang-orang sekitarnya bahwa dia sudah berperilaku baik.
Saya setidaknya sudah membuktikan hal ini. Anak saya yang pertama di sekolah tidak pernah dikenalkan dengan kata-kata Nakal dan Bandel. Namun pada saat ada kejadian yang janggal ada seseorang yang mengatakan bahwa anak saya ini nakal. Apa yang terjadi??
Di kemudian hari, anak saya menjadi pemalu, lebih sulit diatur dan juga bersikap tidak wajar dengan sering mencari perhatian, lebih sering berkata tidak jujur dan sikap-sikap lainnya yang berbeda dari sebelumnya.
Hal ini akhirnya memicu kami untuk lebih memperhatikan dan memberikan pengertian yang lebih agar dia kembali bisa mendapatkan kepercayaan dirinya lagi, dan itu memerlukan waktu yang lama dan harus ada ketelatenan.
Mungkin itu hanya satu kata "Nakal" bagaimana dengan kata-kata lainnya??
Setidaknya mulai saat ini mulailah kita sebagai orang tua memulai untuk menghargai anak dengan selalu memberikan kata-kata positif.
Percayalah.. ini akan sangat berpengaruh terhadap anak-anak kita kedepannya.
Anak saya nakal sekali...
Hati-hati di Sekolah.. jangan Nakal..
dst..
Mungkin ucapan-ucapan itu terasa wajar dan sering diucapkan oleh orang tua kepada anaknya terutama saat anak-anaknya berperilaku tidak sesuai dengan harapan dan kewajaran.
Namun pernahkan kita berfikir dan mendalami tentang efek / akibat dari ucapan tersebut?
Nakal?
Bandel?
Kalau diartikan adalah sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan norma atau aturan yang ada, kecenderungan terhadap perilaku negatif.
Pada saat anak-anak mendengarkan kata-kata tersebut, apalagi sering, yang akan diingat adalah kata-kata Nakal, sehingga itu akan mempengaruhi terhadap emosi dan juga kejiwaannya. Dia hanya akan mengingat "Nakal" dan bukan tidak mungkin anak tersebut akan menanyakan apakah nakal itu? Makanan Apakah nakal itu?? dan akhirnya bukan tidak mungkin dia pun akhirnya akan mencoba melakukan kenakalan dan kenakalan. Dan boleh jadi kemungkinan hal itu menjadi dasar kenapa perilaku remaja saat ini penuh dengan dinamika dan kenakalan.
Alangkah lebih baik jikalau kita bisa mengubah kata-kata kita terhadap anak-anak kita seperti :
Tolong bersikap yang baik ya nak..
Boleh Bersikap sewajarnya..
dll.
Sebuah kata positif yang bertujuan sama dengan kata-kata sebelumnya. Namun tahukah di balik kata-kata tersebut pengaruhnya terhadap cara berfikir dan bertindak seorang anak??
Dia akan selalu bersikap positif dan mencari tahu apakah hal-hal yang baik dan wajar itu saat dia dewasa. Seorang anak akan semakin percaya diri karena sudah dipercaya oleh orang-orang sekitarnya bahwa dia sudah berperilaku baik.
Saya setidaknya sudah membuktikan hal ini. Anak saya yang pertama di sekolah tidak pernah dikenalkan dengan kata-kata Nakal dan Bandel. Namun pada saat ada kejadian yang janggal ada seseorang yang mengatakan bahwa anak saya ini nakal. Apa yang terjadi??
Di kemudian hari, anak saya menjadi pemalu, lebih sulit diatur dan juga bersikap tidak wajar dengan sering mencari perhatian, lebih sering berkata tidak jujur dan sikap-sikap lainnya yang berbeda dari sebelumnya.
Hal ini akhirnya memicu kami untuk lebih memperhatikan dan memberikan pengertian yang lebih agar dia kembali bisa mendapatkan kepercayaan dirinya lagi, dan itu memerlukan waktu yang lama dan harus ada ketelatenan.
Mungkin itu hanya satu kata "Nakal" bagaimana dengan kata-kata lainnya??
Setidaknya mulai saat ini mulailah kita sebagai orang tua memulai untuk menghargai anak dengan selalu memberikan kata-kata positif.
Percayalah.. ini akan sangat berpengaruh terhadap anak-anak kita kedepannya.
Galau Itu Milik Pribadi
Tuhan itu Maha Adil. Ia memberi kepantasan pada umatNya. Orang kecil diberikan kegalauan yang kecil juga, senangnya juga kecil. Untuk orang besar, kegalauannya pun besar.
Oleh karena itu, jalankan kehidupan ini dengan tahapan. Perumpamaan naik anak tangga, lakukan setahap demi setahap. Sebab pertumbuhan itu harus alamiah. Sehingga kita diperintahkan untuk naik kelas secara alamiah.
Memang ada yang ingin berhasil sesegera mungkin. Langsung naik dari anak tangga satu ke anak tangga ke empat. Tapi apa akibatnya ? Dipastikan orang itu akan tidak mampu menyelesaikan masalahnya. Untuk itu, jangan membuat kita menggalaukan pada hal-hal kecil, yang semestinya mampu kita selesaikan dengan mudah.
Seandainya Tuhan memberikan kita garansi tidak akan gagal dalam kehidupan, apa yang akan kita lakukan ? Pasti diantara kita memiliki jawaban berbeda-beda. Dan mungkin di antara kita tidak tahu apa yang akan dilakukan ?
Hiduplah dengan kebaikan. Kalaupun Tuhan memberikan kita jaminan tidak akan gagal dalam kehidupan, jadilah sebagai pemimpin dunia yang membantu orang kecil, pemimpin dunia yang berperi-kemanusiaan. Karena karakter pribadi sebagai pemimpin, ibarat pandai besi membuat pedang. Dia akan mencari bahan untuk membuat pedang dari baja. Bukan bahan dari alumunium yang membuat pedang biasa dan mudah patah.
Seorang pandai besi tidak akan mengeluh dengan bahan bajanya untuk dibentuk menjadi pedang. Walau memang, si pembuat pedang itu adakalanya punya batasan waktu. Sehingga baja yang terlalu kuat perlu dibuang. Itulah manusia. Jadilah untuk bisa berubah menuju kebaikan. Jangan mempersulit kehidupan. Karena ada orangtua karena tidak mampu mengubah anaknya, akhirnya menyerahkan pada Tuhan untuk menjaganya.
Sambutlah hidup ini dengan gembira. Karena kita sebagai manusia terbuat dari bahan hebat. Kehebatannya itu, mampu menyeterika kehidupannya dan memenangkan diri selalu kuat. Jadikan kegalauan Anda urusan pribadi anda. Bukan kegalauan Anda menjadi urusan orang lain. Jangan jadikan temperatur orang lain, sebag
Oleh karena itu, jalankan kehidupan ini dengan tahapan. Perumpamaan naik anak tangga, lakukan setahap demi setahap. Sebab pertumbuhan itu harus alamiah. Sehingga kita diperintahkan untuk naik kelas secara alamiah.
Memang ada yang ingin berhasil sesegera mungkin. Langsung naik dari anak tangga satu ke anak tangga ke empat. Tapi apa akibatnya ? Dipastikan orang itu akan tidak mampu menyelesaikan masalahnya. Untuk itu, jangan membuat kita menggalaukan pada hal-hal kecil, yang semestinya mampu kita selesaikan dengan mudah.
Seandainya Tuhan memberikan kita garansi tidak akan gagal dalam kehidupan, apa yang akan kita lakukan ? Pasti diantara kita memiliki jawaban berbeda-beda. Dan mungkin di antara kita tidak tahu apa yang akan dilakukan ?
Hiduplah dengan kebaikan. Kalaupun Tuhan memberikan kita jaminan tidak akan gagal dalam kehidupan, jadilah sebagai pemimpin dunia yang membantu orang kecil, pemimpin dunia yang berperi-kemanusiaan. Karena karakter pribadi sebagai pemimpin, ibarat pandai besi membuat pedang. Dia akan mencari bahan untuk membuat pedang dari baja. Bukan bahan dari alumunium yang membuat pedang biasa dan mudah patah.
Seorang pandai besi tidak akan mengeluh dengan bahan bajanya untuk dibentuk menjadi pedang. Walau memang, si pembuat pedang itu adakalanya punya batasan waktu. Sehingga baja yang terlalu kuat perlu dibuang. Itulah manusia. Jadilah untuk bisa berubah menuju kebaikan. Jangan mempersulit kehidupan. Karena ada orangtua karena tidak mampu mengubah anaknya, akhirnya menyerahkan pada Tuhan untuk menjaganya.
Sambutlah hidup ini dengan gembira. Karena kita sebagai manusia terbuat dari bahan hebat. Kehebatannya itu, mampu menyeterika kehidupannya dan memenangkan diri selalu kuat. Jadikan kegalauan Anda urusan pribadi anda. Bukan kegalauan Anda menjadi urusan orang lain. Jangan jadikan temperatur orang lain, sebag
Malam
Disaat malam semakin larut
Aku terpaku di dalam kesunyian
Terdiam menatap ilusi kesendirian
Diriku seakan terbiar dalam kehampaan
Kebekuan jiwa menjelma
Kedinginan nurani selalu menemani
Aku merindu tentang kehangatan
Aku bermimpi tentang keindahan
Saat tirai kegalauan mulai tersibak
Fatamorgana menjauh dari realita
Hingga tersingkaplah kebenderangan
Makna kedamaian yang hakiki
Aku terpaku di dalam kesunyian
Terdiam menatap ilusi kesendirian
Diriku seakan terbiar dalam kehampaan
Kebekuan jiwa menjelma
Kedinginan nurani selalu menemani
Aku merindu tentang kehangatan
Aku bermimpi tentang keindahan
Saat tirai kegalauan mulai tersibak
Fatamorgana menjauh dari realita
Hingga tersingkaplah kebenderangan
Makna kedamaian yang hakiki
Kamis, 03 November 2011
Terima kasih atas supportnya
Terima kasih untuk teman-teman yg sudah support saya, saya yakin masalah ini akan segera tuntas, karena saya ga mau masalah ini berlarut-larut, saya sudah capek & pusing dengan masalah ini :)
Pengalaman terburuk (lanjutan dari tragedi 19 Okt 2011
Baru kali ini mengalami kejadian pahit, ini benar-benar menjadi pengalaman terburuk di penghujung tahun 2011, tahun-tahun sebelumnya saya belum pernah mengalami masalah serumit ini.
Si pemilik mobil minta di lunasi biaya perbaikan mobilnya hari selasa, karena mobil pada hari itu dipastikan sudah jadi, sedangkan sampai detik ini saya belum punya uang sebesar itu.
Si pemilik mobil minta di lunasi biaya perbaikan mobilnya hari selasa, karena mobil pada hari itu dipastikan sudah jadi, sedangkan sampai detik ini saya belum punya uang sebesar itu.
Senin, 31 Oktober 2011
Kamis, 27 Oktober 2011
Kamis, 20 Oktober 2011
Alhamdulillah kita semua selamat
Kejadian tak terduga ketika kita sedang dalam perjalanan menuju kota tegal, kejadian ini terjadi pada rabu 19 oktober 2011 sekitar pukul 23.30 wib, di daerah siwalan. Saya dan 3 orang teman saya mengalami kecelakaan tunggal. tapi Alhamdulillah kita selamat.
Minggu, 09 Oktober 2011
Oh Breanne Düren !!!
Breanne Düren is an American musician, most notable for her work with electronic music project Owl City and her own solo work.
Born as Breanne Elizabeth Dürenberger on October 9, 1987, she shortened her name to "Breanne Düren" during college for performance purposes. As a child, Düren's parents put her in vocal lessons because she was always singing. She also took piano and dance lessons. She is known for her soft, high voice
Born as Breanne Elizabeth Dürenberger on October 9, 1987, she shortened her name to "Breanne Düren" during college for performance purposes. As a child, Düren's parents put her in vocal lessons because she was always singing. She also took piano and dance lessons. She is known for her soft, high voice
Mike Hranica 1950′s! Hairstyle
Mike Hranica adalah vokalis band TDWP , termasuk band favorit gue karena band gue dulu sering banget cover-in lagu-lagu mereka LOL
Kemarin seperti biasa gue lagi me-kaskus untuk mencari inspirasi model rambut yang keren, tentu dengan tema bang, poni dan sebangsanya.
Lalu gue tertarik pada postingan komen disana yang menampilkan potongan rambut Mike Hranica, volcalist Devil Wears Prada. Dimana si Mike memiliki potongan rambut, oldish tahun 1950-an yang memiliki kesan rapi dan ‘klimis’, namun jujur gue melihat ini sebagai sebuah gaya yang sangat gue ingat terus.
Mengobarkan Semangat Pemuda
KHASANAH pengetahuan masyarakat Indonesia terkait dunia periklanan, ada yang disebut sebagai perang pemikiran -gozwul fikri-, tak terkecuali iklan layanan masyarakat terkait kepeloporan pemuda. Mulai iklan kebobrokan moral bangsa, semangat perjuangan bangsa, kemajuan ekonomi, peradaban, pendidikan, bahkan sampai kemajuan teknologi, semua mengikatkan para pemuda dalam setiap tayangan space iklannya. Baik dimedia elektronik maupun cetak, juga spanduk dan baliho.
Pemuda yang diidentikkan dengan sumber kekuatan, punya idealita, selera muda, sampai pada life-style terkini. Produsen rokok tak mau ketinggalan, mempromosikan penyakit pun menggunakan kekuatan pemuda, terlihat dalam setiap produknya tertulis “merokok dapat menyebabkan penyakit jantung, kanker, paru-pau, hipertensi, dan gangguan janin pada wanita hamil”. Jadinya bertolak belakang dengan semangat kepemudaan sebagai simbol kekuatan.
Rawe-rawe rantas malang-malang putung, waja sampai kaputing, contoh dari semboyang yang sering kita dengar sejak zaman perjuangan dulu. Dengan tujuan membakar dan mengobarkan semangat juang para pemuda agar segera ambil tindakan turut dalam barisan para pejuang. Karena pada hakekatnya setiap hari kita berjuang menggapai ridho Allah SWT, bagaimanapun caranya.
Terlalu banyak jargon-jargon perjuangan yang bertujuan membujuk para pemuda yang hanya adem ayem saja, tapi ternyata banyak juga yang tetap terlelap dalam ‘tidurnya’. Betapa tidak, tatkala Banua ini memerlukan uluran tangan para pemuda jiddiyah yang tidak hanya menuntut ilmu, tapi juga berperan aktif mengabdi kepada masyarakat, justru yang terjadi adalah jangankan mikirin orang lain mikir diri sendiri demi kemajuan mentalnya saja, tidak mau. Mereka lebih suka memperturutkan kesenangannya dibanding kebutuhannya, seperti main play station tanpa kenal waktu, ke ‘dugem’ secara terjadual, mejeng di jalanan dan lain sebagainya.
Banua, Bangsa, dan Agama sangat mengharapkan peran aktif pemuda. Pemuda itu ibarat anak emas, satu-satunya harapan tatkala para pendahulu yang telah sepuh tidak lagi mampu berjalan sesuai khitthahnya. Mereka belum banyak terkontaminasi dengan beban-beban sejarah, pemikirannya maju, idealis, tidak mau kompromi jika tidak sesuai dengan pandangannya. Sebagaimana kata Asy-Syahid Imam Hasan Al-Banna, pemuda adalah generasi perubah peradaban.
Terusik dengan maraknya, perbuatan asusila yang dilakukan para pemuda, tatkala ‘tangan dan kata-kata’ belum bisa terlaksana, saya hanya berdoa agar Allah tidak menimpakan adzab di Banua khususnya dan bangsa secara umum. Inilah salah satu harapan dari salah seorang pemuda yang sedang giat menggerakkan peran pemuda dewasa ini ditengah menjamurnya kebobrokan moral sebagian pemuda.
Saya tidak yakin, mereka telah faham akan hakekat seorang pemuda. Entahlah, apakah para seniornya tidak mentranformasikannya kepada juniornya, orang tuanya lupa mengajarkannya kepada mereka karena alasan terlalu sibuk dengan aktifitas kesehariannya. Dengan dalih, toh mereka bisa mendapatkannya disekolah dan kampus maupun pergaulan.
Lebih setengah abad yang lalu kita keluar dari zaman penjajahan, bertubi-tubi dan berganti-ganti negara yang menjajah. Sakit, menjadi negeri terjajah. Tapi justru kita bersemangat dalam melawan mereka, dikobarkan dimana-mana tentang makna perjuangan oleh segelintir insan manusia berjiwa pembaharu yang kreatif. Kemajuan demi kemajuan kita capai dalam target perebutan kembali negeri kita, tahapan dilalui dengan langkah pasti. Sampeyan tahu siapa mereka, pemuda. Pemuda-lah dibalik semua aktifitas perlawanan terhadap kebiadaban penjajah.
Terkesan eksklusif dari pandangan masyarakat umum, memang begitulah sunatullahnya seorang pemuda. Kalau ada pemuda yang sama saja dengan masyarakat disekitarnya, mulai dari perangai sampai pola pikir, sikap, dan tindaknya, patut dipertanyakan kepemudaannya. Jangan-jangan mereka ‘layu sebelum berkembang’. Namun, tidak perlu menyalahkan pihak lain, cukup introspeksi diri lalu perbaiki. Ini berlaku bagi semua tingkatan usia, muda sampai orangtua.
Mungkin negara kita perlu dijajah lagi, biar para pemudanya jadi kreatif dalam dan tidak terlelap pada kehura-huraannya. Padahal, saat ini para pemuda kita sedang diserang oleh para penjajah. Mulai dari sex bebas, narkoba, fashion, film, fans, bahkan food yang samar nilai kehalal-annya. Tak sadarkah kalian, wahai para pemuda. Pintar banar para penjajah era kini dalam menjajah, pemuda kita justru mendukung ‘bom atom’ yang dilancarkan oleh mereka. Ditambah regulasi pemerintah dan DPR yang menjadi ‘macan ompong’ saja, serta keberadaan masyarakat yang sakit.
Sadarlah, bangunlah, bersatulah segera sebelum terlambat. Sesal kemudian tiada guna. Bergabunglah dalam kelompok-kelompok pemuda dalam memperjuangkan dan mempertahankan keutuhan negara dan bangsa. Pilah dan pilih secara objektif landasan pacumu, cari yang selamat aqidahnya. Tak ada kata henti bagi kalian untuk terus maju dan berjuang di garda terdepan para pemuda. Asahlah selalu religiusmu, jangan hanya membebek alias taklid buta. Do’aku bersamamu. Allahu Akbar.
Pemuda yang diidentikkan dengan sumber kekuatan, punya idealita, selera muda, sampai pada life-style terkini. Produsen rokok tak mau ketinggalan, mempromosikan penyakit pun menggunakan kekuatan pemuda, terlihat dalam setiap produknya tertulis “merokok dapat menyebabkan penyakit jantung, kanker, paru-pau, hipertensi, dan gangguan janin pada wanita hamil”. Jadinya bertolak belakang dengan semangat kepemudaan sebagai simbol kekuatan.
Rawe-rawe rantas malang-malang putung, waja sampai kaputing, contoh dari semboyang yang sering kita dengar sejak zaman perjuangan dulu. Dengan tujuan membakar dan mengobarkan semangat juang para pemuda agar segera ambil tindakan turut dalam barisan para pejuang. Karena pada hakekatnya setiap hari kita berjuang menggapai ridho Allah SWT, bagaimanapun caranya.
Terlalu banyak jargon-jargon perjuangan yang bertujuan membujuk para pemuda yang hanya adem ayem saja, tapi ternyata banyak juga yang tetap terlelap dalam ‘tidurnya’. Betapa tidak, tatkala Banua ini memerlukan uluran tangan para pemuda jiddiyah yang tidak hanya menuntut ilmu, tapi juga berperan aktif mengabdi kepada masyarakat, justru yang terjadi adalah jangankan mikirin orang lain mikir diri sendiri demi kemajuan mentalnya saja, tidak mau. Mereka lebih suka memperturutkan kesenangannya dibanding kebutuhannya, seperti main play station tanpa kenal waktu, ke ‘dugem’ secara terjadual, mejeng di jalanan dan lain sebagainya.
Banua, Bangsa, dan Agama sangat mengharapkan peran aktif pemuda. Pemuda itu ibarat anak emas, satu-satunya harapan tatkala para pendahulu yang telah sepuh tidak lagi mampu berjalan sesuai khitthahnya. Mereka belum banyak terkontaminasi dengan beban-beban sejarah, pemikirannya maju, idealis, tidak mau kompromi jika tidak sesuai dengan pandangannya. Sebagaimana kata Asy-Syahid Imam Hasan Al-Banna, pemuda adalah generasi perubah peradaban.
Terusik dengan maraknya, perbuatan asusila yang dilakukan para pemuda, tatkala ‘tangan dan kata-kata’ belum bisa terlaksana, saya hanya berdoa agar Allah tidak menimpakan adzab di Banua khususnya dan bangsa secara umum. Inilah salah satu harapan dari salah seorang pemuda yang sedang giat menggerakkan peran pemuda dewasa ini ditengah menjamurnya kebobrokan moral sebagian pemuda.
Saya tidak yakin, mereka telah faham akan hakekat seorang pemuda. Entahlah, apakah para seniornya tidak mentranformasikannya kepada juniornya, orang tuanya lupa mengajarkannya kepada mereka karena alasan terlalu sibuk dengan aktifitas kesehariannya. Dengan dalih, toh mereka bisa mendapatkannya disekolah dan kampus maupun pergaulan.
Lebih setengah abad yang lalu kita keluar dari zaman penjajahan, bertubi-tubi dan berganti-ganti negara yang menjajah. Sakit, menjadi negeri terjajah. Tapi justru kita bersemangat dalam melawan mereka, dikobarkan dimana-mana tentang makna perjuangan oleh segelintir insan manusia berjiwa pembaharu yang kreatif. Kemajuan demi kemajuan kita capai dalam target perebutan kembali negeri kita, tahapan dilalui dengan langkah pasti. Sampeyan tahu siapa mereka, pemuda. Pemuda-lah dibalik semua aktifitas perlawanan terhadap kebiadaban penjajah.
Terkesan eksklusif dari pandangan masyarakat umum, memang begitulah sunatullahnya seorang pemuda. Kalau ada pemuda yang sama saja dengan masyarakat disekitarnya, mulai dari perangai sampai pola pikir, sikap, dan tindaknya, patut dipertanyakan kepemudaannya. Jangan-jangan mereka ‘layu sebelum berkembang’. Namun, tidak perlu menyalahkan pihak lain, cukup introspeksi diri lalu perbaiki. Ini berlaku bagi semua tingkatan usia, muda sampai orangtua.
Mungkin negara kita perlu dijajah lagi, biar para pemudanya jadi kreatif dalam dan tidak terlelap pada kehura-huraannya. Padahal, saat ini para pemuda kita sedang diserang oleh para penjajah. Mulai dari sex bebas, narkoba, fashion, film, fans, bahkan food yang samar nilai kehalal-annya. Tak sadarkah kalian, wahai para pemuda. Pintar banar para penjajah era kini dalam menjajah, pemuda kita justru mendukung ‘bom atom’ yang dilancarkan oleh mereka. Ditambah regulasi pemerintah dan DPR yang menjadi ‘macan ompong’ saja, serta keberadaan masyarakat yang sakit.
Sadarlah, bangunlah, bersatulah segera sebelum terlambat. Sesal kemudian tiada guna. Bergabunglah dalam kelompok-kelompok pemuda dalam memperjuangkan dan mempertahankan keutuhan negara dan bangsa. Pilah dan pilih secara objektif landasan pacumu, cari yang selamat aqidahnya. Tak ada kata henti bagi kalian untuk terus maju dan berjuang di garda terdepan para pemuda. Asahlah selalu religiusmu, jangan hanya membebek alias taklid buta. Do’aku bersamamu. Allahu Akbar.
Minggu, 02 Oktober 2011
Mental Juara : Menjadi pemenang itu hak anda
Sebagaimana hal ihwal penciptaan diri kita, sejak semula kita ini adalah pemenang sejati yang telah bersaing dengan jutaan sel sperma yang lain untuk membuahi sel telur sang ibu. Dari semula kita adalah pemenang yang luar biasa. Tidak bisa dibantah lagi, kita ini sang juara sejati.
Pertanyaannya sekarang, mengapa sekarang kita menjadi manusia yang sering pesimis, baru menghadapi kegagalan sekali sudah putus asa? Mengapa kebanyakan dari kita berpikir seperti seorang pecundang?
Banyak sekali faktor yang mempengaruhi hal tersebut, tapi menurut saya faktor yang dominan adalah faktor mental. Kebanyakan dari kita hidup dan dibesarkan di lingkungan yang pesimis, dan di sekolah pun kita tidak pernah diajarkan bagaimana cara memiliki atau menumbuhkan mental positif. Di sekolah, jika kita tidak bisa menjawab soal/pertanyaan dengan jawaban benar (menurut guru) maka kita akan dicap sebagai anak bodoh. Dan ngerinya jika kita menyetujui atau mempercayai cap tersebut secara mental maka akan benar-benar jadi bodohlah kita.
Demikian juga bila kita hidup di keluarga yang serba kekurangan, biasanya orang tua kita akan berkata, “Kita tidak bisa ini, kita tidak punya itu, kita ini orang miskin yang tidak punya apa-apa.” Atau, “Jangan mimpi yang tidak-tidak, bisa makan saja sudah untung.” Demikian seterusnya, kata-kata negatif semacam itu selalu kita dengar hampir sepanjang hari sehingga lambat laun hal itu kita percaya sebagai sebuah kebenaran atau sebuah takdir yang tidak bisa dirubah.
Oleh sebab itu, anak-anak yang lahir dan dibesarkan di tengah-tengah keluarga orang sukses akan lebih mudah meraih sukses yang mereka impikan karena kata-kata dan sugesti positif selalu ia dapatkan dari lingkungannya. Namun, anak-anak yang lahir dan tumbuh di tengah-tengah keluarga yang serba kekurangan akan lebih sulit untuk sukses karena kalimat dominan yang sering mereka dengar adalah kalimat negatif yang menyugesti diri sendiri kepada ketidakberdayaan. Kepercayaan orang tua mereka juga rata-rata adalah kepercayaan para pesimis yang secara tidak mereka sadari mengabaikan potensi alami manusia yang sebenarnya luar biasa sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Adil. Kalau kita mengikuti kepercayaan mereka yang kurang tepat tersebut tentu saja sampai mati pun kita tidak akan mungkin mampu menemukan dan menggali potensi diri kita yang sesungguhnya luar biasa.
Maka untuk menjadi sang Juara Sejati, langkah pertama yang harus kita ambil adalah merubah mental kita menjadi mental juara. Apapun hambatan yang menghadang, kita harus bisa menyugesti diri sendiri bahwa kita mampu melewatinya. Bagaimana pun keadaan kita saat ini—memperihatinkan atau mengenaskan–kita harus bisa meyakinkan diri bahwa kita adalah Pemenang Sejati. Dengan begitu, akan ada motivasi dari dalam yang akan membangkitkan semangat agar kita bisa bangkit dan keluar dari belenggu diri.
Membebaskan pikiran dari belenggu ketidakmampuan bukanlah hal yang mudah, tapi jika kita melakukannya dengan sungguh-sungguh, pasti kita bisa dan memang bisa. “Jangan mau seumur-umur dibodohi diri sendiri”, begitu kata Drs. Waidi, MBA. Ed dalam bukunya, “Self Empowerment by NLP”.
Memang tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Setiap diri kita pasti punya kekurangan atau kelemahan. Tapi bukan berarti kita harus bersedih atau putus asa karena kelemahan tersebut. Kabar baiknya adalah bahwa Tuhan itu Maha Adil; selain kelemahan, ternyata kita juga dikaruniai kelebihan atau keunikan yang melekat pada diri kita. Satu-satunya jalan adalah kita harus memfokuskan perhatian pada kelebihan dan keunikan diri kita tersebut sehingga hal itu bisa menjadi sumber kekuatan untuk menggali potensi agar kita menjadi manusia yang luar biasa. Dari sini kita bisa memahami bagaimana pentingnya memiliki mental juara.
Mental juara itu selalu berkata, “Anda unik, Anda punya kelebihan, Anda bukan manusia sembarangan!” Mental juara juga akan berkata, “Anda pasti bisa kalau mau mencoba, selalu ada jalan untuk mewujudkannya, jangan pernah putus asa!” Mental juara akan membawa kita menjadi juara yang sesungguhnya karena selalu ada kekuatan di balik sebuah kepercayaan. Semakin kita meyakini, semakin dekat dengan kenyataan. Demikian juga dengan sikap mental juara, ia akan membuat kita semakin percaya diri dalam melangkahkan kaki menyusuri kehidupan ini ke arah tujuan hidup kita.
Sebagaimana proses awal penciptaan diri kita; kita adalah seorang pemenang dan memang “dilahirkan untuk menang” maka menjadi seorang pemenang adalah hak saya, hak Anda, hak kita semua. Mulailah dengan memiliki mental juara dan yakinkan diri kita bahwa menjadi pemenang adalah hak kita. Kita tidak hanya bisa menjadi penonton para juara, tapi kita juga bisa menjadi sang Juara sejati–seperti mereka yang mungkin menjadi idola kita—dalam kehidupan nyata. Akhirnya, ucapkanlah “selamat jalan/selamat tinggal” kepada para pecundang atau para pesimis yang bersemayam dalam diri kita, “Daaa…! Bye-bye…!”
Percayalah, menjadi seorang pemenang adalah hak Anda! Anda adalah sang juara sejati…!
Sekarang, beranikah Anda mengubah mental dan pikiran Anda…?
Pertanyaannya sekarang, mengapa sekarang kita menjadi manusia yang sering pesimis, baru menghadapi kegagalan sekali sudah putus asa? Mengapa kebanyakan dari kita berpikir seperti seorang pecundang?
Banyak sekali faktor yang mempengaruhi hal tersebut, tapi menurut saya faktor yang dominan adalah faktor mental. Kebanyakan dari kita hidup dan dibesarkan di lingkungan yang pesimis, dan di sekolah pun kita tidak pernah diajarkan bagaimana cara memiliki atau menumbuhkan mental positif. Di sekolah, jika kita tidak bisa menjawab soal/pertanyaan dengan jawaban benar (menurut guru) maka kita akan dicap sebagai anak bodoh. Dan ngerinya jika kita menyetujui atau mempercayai cap tersebut secara mental maka akan benar-benar jadi bodohlah kita.
Demikian juga bila kita hidup di keluarga yang serba kekurangan, biasanya orang tua kita akan berkata, “Kita tidak bisa ini, kita tidak punya itu, kita ini orang miskin yang tidak punya apa-apa.” Atau, “Jangan mimpi yang tidak-tidak, bisa makan saja sudah untung.” Demikian seterusnya, kata-kata negatif semacam itu selalu kita dengar hampir sepanjang hari sehingga lambat laun hal itu kita percaya sebagai sebuah kebenaran atau sebuah takdir yang tidak bisa dirubah.
Oleh sebab itu, anak-anak yang lahir dan dibesarkan di tengah-tengah keluarga orang sukses akan lebih mudah meraih sukses yang mereka impikan karena kata-kata dan sugesti positif selalu ia dapatkan dari lingkungannya. Namun, anak-anak yang lahir dan tumbuh di tengah-tengah keluarga yang serba kekurangan akan lebih sulit untuk sukses karena kalimat dominan yang sering mereka dengar adalah kalimat negatif yang menyugesti diri sendiri kepada ketidakberdayaan. Kepercayaan orang tua mereka juga rata-rata adalah kepercayaan para pesimis yang secara tidak mereka sadari mengabaikan potensi alami manusia yang sebenarnya luar biasa sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Adil. Kalau kita mengikuti kepercayaan mereka yang kurang tepat tersebut tentu saja sampai mati pun kita tidak akan mungkin mampu menemukan dan menggali potensi diri kita yang sesungguhnya luar biasa.
Maka untuk menjadi sang Juara Sejati, langkah pertama yang harus kita ambil adalah merubah mental kita menjadi mental juara. Apapun hambatan yang menghadang, kita harus bisa menyugesti diri sendiri bahwa kita mampu melewatinya. Bagaimana pun keadaan kita saat ini—memperihatinkan atau mengenaskan–kita harus bisa meyakinkan diri bahwa kita adalah Pemenang Sejati. Dengan begitu, akan ada motivasi dari dalam yang akan membangkitkan semangat agar kita bisa bangkit dan keluar dari belenggu diri.
Membebaskan pikiran dari belenggu ketidakmampuan bukanlah hal yang mudah, tapi jika kita melakukannya dengan sungguh-sungguh, pasti kita bisa dan memang bisa. “Jangan mau seumur-umur dibodohi diri sendiri”, begitu kata Drs. Waidi, MBA. Ed dalam bukunya, “Self Empowerment by NLP”.
Memang tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Setiap diri kita pasti punya kekurangan atau kelemahan. Tapi bukan berarti kita harus bersedih atau putus asa karena kelemahan tersebut. Kabar baiknya adalah bahwa Tuhan itu Maha Adil; selain kelemahan, ternyata kita juga dikaruniai kelebihan atau keunikan yang melekat pada diri kita. Satu-satunya jalan adalah kita harus memfokuskan perhatian pada kelebihan dan keunikan diri kita tersebut sehingga hal itu bisa menjadi sumber kekuatan untuk menggali potensi agar kita menjadi manusia yang luar biasa. Dari sini kita bisa memahami bagaimana pentingnya memiliki mental juara.
Mental juara itu selalu berkata, “Anda unik, Anda punya kelebihan, Anda bukan manusia sembarangan!” Mental juara juga akan berkata, “Anda pasti bisa kalau mau mencoba, selalu ada jalan untuk mewujudkannya, jangan pernah putus asa!” Mental juara akan membawa kita menjadi juara yang sesungguhnya karena selalu ada kekuatan di balik sebuah kepercayaan. Semakin kita meyakini, semakin dekat dengan kenyataan. Demikian juga dengan sikap mental juara, ia akan membuat kita semakin percaya diri dalam melangkahkan kaki menyusuri kehidupan ini ke arah tujuan hidup kita.
Sebagaimana proses awal penciptaan diri kita; kita adalah seorang pemenang dan memang “dilahirkan untuk menang” maka menjadi seorang pemenang adalah hak saya, hak Anda, hak kita semua. Mulailah dengan memiliki mental juara dan yakinkan diri kita bahwa menjadi pemenang adalah hak kita. Kita tidak hanya bisa menjadi penonton para juara, tapi kita juga bisa menjadi sang Juara sejati–seperti mereka yang mungkin menjadi idola kita—dalam kehidupan nyata. Akhirnya, ucapkanlah “selamat jalan/selamat tinggal” kepada para pecundang atau para pesimis yang bersemayam dalam diri kita, “Daaa…! Bye-bye…!”
Percayalah, menjadi seorang pemenang adalah hak Anda! Anda adalah sang juara sejati…!
Sekarang, beranikah Anda mengubah mental dan pikiran Anda…?
Hakekat Hidup
1. Tahu apa hakekat sebenarnya hidup ini.
Banyak orang yang tidak tahu apa sebenarnya hakekat hidup ini. Untuk apa kita hidup? Untuk apa kita ada di dunia ini? Memang butuh perenungan yang dalam untuk menemukan jawaban pertanyaan seperti itu. Jika Anda seorang muslim, pasti Anda pernah mendengar atau membaca firman Alla SWT dalam Al Qur’an surat Adz Dzariyaat ayat 56 yang artinya, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Mengabdi/beribadah di sini memiliki arti yang sangat luas. Tidak ibadah yang kaitannya dengan urusan akhirat saja, namun semua ikhtiar dan kerja keras kita dalam hidup ini adalah ibadah. Selama apa yang kita lakukan tidak bertentangan dengan ajaran agama yang kita anut, itu pun bernilai ibadah. Kita berusaha membahagiakan dan mencukupi kebutuhan keluarga kita, itu juga ibadah. Yang penting dari awal kita niatkan apa pun usaha kita hanya untuk mencari keridhaan-Nya, dan kita pun harus seimbang dalam mengerjakan urusan dunia dan amalan akhirat. Jika kita menyadari hal ini, tentu kita akan memiliki semangat untuk mengerjakan semua pekerjaan dan urusan kita dengan cara yang terbaik. Satu hal yang penting dan tidak boleh dilupakan adalah niat, karena niat akan menentukan nilai amal/perbuatan kita.
2. Tahu cita-cita hidup kita yang tertinggi.
Semua orang memiliki impian atau cita-cita, namun hanya sedikit yang berani mengejar dan mewujudkannya menjadi sebuah realitas fisik. Banyak orang kehilangan semangat dalam hidupnya hanya karena mereka tidak tahu atau tidak mau tahu akan apa yang sebenarnya yang mereka mau. Apa yang sebenarnya yang mereka inginkan. Kebenyakan orang hanya menjalankan hidup ini sebagai sebuah rutinitas. Dengan sedikit kenyamanan yang mereka rasakan maka berhenti sampai di situlah impiannya. Mereka takut membuat sedikit perbedaan karena khawatir kenyamanan itu akan hilang.
Semua orang pasti memiliki potensi yang luar biasa; dan keluarbiasaan itu baru akan tergali secara maksimal jika kita sudah bisa keluar dari penjara mental kita. Jika kita sudah menemukan profesi yang paling tepat dengan panggilan jiwa kita maka kita akan lebih mudah mengaktualisasikan potensi diri kita yang sebenarnya. Dengan itu kita mendedikasikan hidup untuk kehidupan ini; mempersembahkan yang terbaik yang bisa kita berikan untuk peradaban manusia yang sedang kita jalani saat ini.
Banyak orang berbakat yang terjerat borgol emas. Mereka sebenarnya bisa melakukan hal yang lebih, tapi mereka tidak berani melakukan hal yang berbeda atau keluar dari zona nyaman. Banyak orang yang sebenarnya bakatnya di bidang A, namun kenyataannya ia bekerja di bidang C. Ia tidak berani keluar dari pofesinya yang sekarang karena tidak adanya jaminan penghasilan jika ia benar-benar keluar. Akhirnya ia merasa kehidupannya bagai di penjara, pekerjaannya mengurung ia seperti di sangkar emas. Tidak salah lagi, bukan potensi terdahsyat yang keluar dari dirinya, namun semua itu seakan menjadi rutinitas agar ada nasi yang bisa dimakan hari ini, besok dan seterusnya.
Jika Anda ingin kehidupan Anda penuh semangat dan bahagia maka temukan apa yang sebenarnya Anda inginkan dan kejarlah hal itu. Semua butuh perjuangan dan kerja keras, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi ada hal yang harus Anda tahu: tidak ada sesuatu yang tidak mungkin dalam hidup ini selama kita mau mencoba dan berusaha. Kadang kita takut melakukan kesalahan atau lebih mendengar kata orang lain yang menyurutkan tekad kita. Jika memang kita sudah memiliki impian yang pantas diperjuangkan, teruslah berjuang untuk mewujudkannya, meskipun banyak proses dan ujian yang harus kita lewati.
3. Bersyukur terhadap apa yang sekarang kita miliki dengan tulus.
Setiap orang mempunyai titik kepuasan sendiri-sendiri. Anda orang yang jika mempunyai rumah satu sudah puas, namun ada juga yang sudah memiliki rumah, hotel, vila atau real estate di berbagai penjuru kota masih belum puas. Ada orang yang punya tabungan 1 juta rupiah sudah merasa kaya, namun ada juga orang yang sudah punya tabungan, deposito, saham atau asset investasi lainnya masih merasa kurang. Pada umumnya untuk urusan harta benda duniawi orang selalu ingin lebih banyak lagi dan lagi. Jika diukur maka tidak ada batasnya. Kabar buruknya adalah hanya sedikit saja dari mereka yang terpenuhi keinginannya.
Orang yang pikirannya selalu merasa kurang, miskin, tidak beruntung, dan sikap negatif lainnya mana mungkin ia akan bahagia dan bersemangat dalam hidupnya. Jika yang dipikirkan hanya yang tidak dimiliki, mana mungkin kita akan bersyukur. Oleh karena itu, dengan mensyukuri semua yang ada pada kita saat ini, itulah sebenarnya sumber semangat kita. Kita akan sadar bahwa Tuhan sebenarnya sangat sayang kepada kita. Banyak sekali nikmat yang sudah kita rasakan, sementara lebih banyak lagi orang yang nasibnya tidak seberuntung kita. Ada pun sesuatu yang kita inginkan yang belum kita miliki, itu adalah kesempatan bagi kita untuk berikhtiar semampu kita untuk mendapatkannya. Jangan pernah kecewa, apalagi putus asa.
4. Yakin bahwa apa pun yang kita lakukan akan mendapat balasan, baik di dunia maupun kelak di akhirat.
Setiap perbuatan kita pasti akan ada efeknya. Kita tersenyum kepada orang lain maka orang lain pun akan tersenyum kepada kita. Kita tidak sengaja menginjak kaki orang, mungkin bisa saja orang itu akan marah. Kita memberi sedekah (100 ribu misalnya) pada seorang pengemis, pasti si pengemis akan gembira luar biasa seakan itu sebuah mimpi, dan untaian kalimat doa pun keluar dari mulutnya untuk kebaikan kita. Kita marah, orang di sekitar kita pasti menjauh. Di tempat ramai tiba-tiba kita tertawa sendiri tanpa sebab yang masuk akal, mungkin kita akan disangka gila. Jadi, semua perbuatan (aksi) yang kita lakukan akan menimbulkan efek atau reaksi. Dan efek atau reaksi yang muncul sesuai dengan hukum tabur-tuai. Seperti jika kita menanam padi, bisa dipastikan yang akan tumbuh juga padi. Namun jika kita menanam rumput maka yang akan tumbuh juga rumput. Kalau kita mengharap padi yang akan tumbuh maka kita harus segera bangun dari mimpi buruk.
Setelah kita tahu bahwa apa pun yang kita lakukan akan menimbulkan akibat, baik langsung maupun tidak langsung terhadap diri kita, maka kita harus memilih hanya untuk berbuat yang baik, positif, bermanfaat dan bernilai saja. Dengan demikian, bisa dipastikan efek yang akan kembali kepada kita juga hal-hal yang baik. Tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini jika kita tahu benar apa yang kita lakukan. Sekecil apa pun yang kita lakukan akan dinilai oleh malaikat pencatat amal. Balasannya tidak saja di dunia, tetapi juga kelak di akhirat. Jika kita ingin rekapan catatan amal tersebut isinya bagus maka kita pun harus selalu menjaga agar setiap perbuatan yang kita lakukan adalah perbuatan terbaik. Waktu kita adalah aset terpenting setelah nafas/oksigen maka kita harus mengisinya dengan gerak/aksi/perbuatan yang jelas manfaatnya. Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Jadi semuanya pantang sia-sia.
Dengan menyadari empat hal tersebut maka akan sulit bagi kita untuk tidak bersemangat. Mungkin keadaan Anda saat ini sedang tidak menyenangkan, tapi bukankah kita bisa merubahnya menjadi sebaliknya dengan aksi kita selanjutnya; dengan respon kita terhadap keadaan tersebut. Jika kekasih meninggalkan kita, bukankah kita bisa cari yang lain lagi. Jika kita di PHK, bukankah kita bisa cari pekerjaan lain yang lebih baik atau membuka usaha sendiri. Jika orang lain tidak menghargai kita, bukankah masih banyak orang yang jauh lebih baik yang bisa menjadi sahabat sejati kita. Demikian seterusnya; selalu ada solusi untuk tiap masalah. Kita hanya perlu tetap bersemangat, optimis dan menjernihkan pikiran agar respon dan aksi kita benar-benar efektif dan efisien.
Banyak orang yang tidak tahu apa sebenarnya hakekat hidup ini. Untuk apa kita hidup? Untuk apa kita ada di dunia ini? Memang butuh perenungan yang dalam untuk menemukan jawaban pertanyaan seperti itu. Jika Anda seorang muslim, pasti Anda pernah mendengar atau membaca firman Alla SWT dalam Al Qur’an surat Adz Dzariyaat ayat 56 yang artinya, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Mengabdi/beribadah di sini memiliki arti yang sangat luas. Tidak ibadah yang kaitannya dengan urusan akhirat saja, namun semua ikhtiar dan kerja keras kita dalam hidup ini adalah ibadah. Selama apa yang kita lakukan tidak bertentangan dengan ajaran agama yang kita anut, itu pun bernilai ibadah. Kita berusaha membahagiakan dan mencukupi kebutuhan keluarga kita, itu juga ibadah. Yang penting dari awal kita niatkan apa pun usaha kita hanya untuk mencari keridhaan-Nya, dan kita pun harus seimbang dalam mengerjakan urusan dunia dan amalan akhirat. Jika kita menyadari hal ini, tentu kita akan memiliki semangat untuk mengerjakan semua pekerjaan dan urusan kita dengan cara yang terbaik. Satu hal yang penting dan tidak boleh dilupakan adalah niat, karena niat akan menentukan nilai amal/perbuatan kita.
2. Tahu cita-cita hidup kita yang tertinggi.
Semua orang memiliki impian atau cita-cita, namun hanya sedikit yang berani mengejar dan mewujudkannya menjadi sebuah realitas fisik. Banyak orang kehilangan semangat dalam hidupnya hanya karena mereka tidak tahu atau tidak mau tahu akan apa yang sebenarnya yang mereka mau. Apa yang sebenarnya yang mereka inginkan. Kebenyakan orang hanya menjalankan hidup ini sebagai sebuah rutinitas. Dengan sedikit kenyamanan yang mereka rasakan maka berhenti sampai di situlah impiannya. Mereka takut membuat sedikit perbedaan karena khawatir kenyamanan itu akan hilang.
Semua orang pasti memiliki potensi yang luar biasa; dan keluarbiasaan itu baru akan tergali secara maksimal jika kita sudah bisa keluar dari penjara mental kita. Jika kita sudah menemukan profesi yang paling tepat dengan panggilan jiwa kita maka kita akan lebih mudah mengaktualisasikan potensi diri kita yang sebenarnya. Dengan itu kita mendedikasikan hidup untuk kehidupan ini; mempersembahkan yang terbaik yang bisa kita berikan untuk peradaban manusia yang sedang kita jalani saat ini.
Banyak orang berbakat yang terjerat borgol emas. Mereka sebenarnya bisa melakukan hal yang lebih, tapi mereka tidak berani melakukan hal yang berbeda atau keluar dari zona nyaman. Banyak orang yang sebenarnya bakatnya di bidang A, namun kenyataannya ia bekerja di bidang C. Ia tidak berani keluar dari pofesinya yang sekarang karena tidak adanya jaminan penghasilan jika ia benar-benar keluar. Akhirnya ia merasa kehidupannya bagai di penjara, pekerjaannya mengurung ia seperti di sangkar emas. Tidak salah lagi, bukan potensi terdahsyat yang keluar dari dirinya, namun semua itu seakan menjadi rutinitas agar ada nasi yang bisa dimakan hari ini, besok dan seterusnya.
Jika Anda ingin kehidupan Anda penuh semangat dan bahagia maka temukan apa yang sebenarnya Anda inginkan dan kejarlah hal itu. Semua butuh perjuangan dan kerja keras, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi ada hal yang harus Anda tahu: tidak ada sesuatu yang tidak mungkin dalam hidup ini selama kita mau mencoba dan berusaha. Kadang kita takut melakukan kesalahan atau lebih mendengar kata orang lain yang menyurutkan tekad kita. Jika memang kita sudah memiliki impian yang pantas diperjuangkan, teruslah berjuang untuk mewujudkannya, meskipun banyak proses dan ujian yang harus kita lewati.
3. Bersyukur terhadap apa yang sekarang kita miliki dengan tulus.
Setiap orang mempunyai titik kepuasan sendiri-sendiri. Anda orang yang jika mempunyai rumah satu sudah puas, namun ada juga yang sudah memiliki rumah, hotel, vila atau real estate di berbagai penjuru kota masih belum puas. Ada orang yang punya tabungan 1 juta rupiah sudah merasa kaya, namun ada juga orang yang sudah punya tabungan, deposito, saham atau asset investasi lainnya masih merasa kurang. Pada umumnya untuk urusan harta benda duniawi orang selalu ingin lebih banyak lagi dan lagi. Jika diukur maka tidak ada batasnya. Kabar buruknya adalah hanya sedikit saja dari mereka yang terpenuhi keinginannya.
Orang yang pikirannya selalu merasa kurang, miskin, tidak beruntung, dan sikap negatif lainnya mana mungkin ia akan bahagia dan bersemangat dalam hidupnya. Jika yang dipikirkan hanya yang tidak dimiliki, mana mungkin kita akan bersyukur. Oleh karena itu, dengan mensyukuri semua yang ada pada kita saat ini, itulah sebenarnya sumber semangat kita. Kita akan sadar bahwa Tuhan sebenarnya sangat sayang kepada kita. Banyak sekali nikmat yang sudah kita rasakan, sementara lebih banyak lagi orang yang nasibnya tidak seberuntung kita. Ada pun sesuatu yang kita inginkan yang belum kita miliki, itu adalah kesempatan bagi kita untuk berikhtiar semampu kita untuk mendapatkannya. Jangan pernah kecewa, apalagi putus asa.
4. Yakin bahwa apa pun yang kita lakukan akan mendapat balasan, baik di dunia maupun kelak di akhirat.
Setiap perbuatan kita pasti akan ada efeknya. Kita tersenyum kepada orang lain maka orang lain pun akan tersenyum kepada kita. Kita tidak sengaja menginjak kaki orang, mungkin bisa saja orang itu akan marah. Kita memberi sedekah (100 ribu misalnya) pada seorang pengemis, pasti si pengemis akan gembira luar biasa seakan itu sebuah mimpi, dan untaian kalimat doa pun keluar dari mulutnya untuk kebaikan kita. Kita marah, orang di sekitar kita pasti menjauh. Di tempat ramai tiba-tiba kita tertawa sendiri tanpa sebab yang masuk akal, mungkin kita akan disangka gila. Jadi, semua perbuatan (aksi) yang kita lakukan akan menimbulkan efek atau reaksi. Dan efek atau reaksi yang muncul sesuai dengan hukum tabur-tuai. Seperti jika kita menanam padi, bisa dipastikan yang akan tumbuh juga padi. Namun jika kita menanam rumput maka yang akan tumbuh juga rumput. Kalau kita mengharap padi yang akan tumbuh maka kita harus segera bangun dari mimpi buruk.
Setelah kita tahu bahwa apa pun yang kita lakukan akan menimbulkan akibat, baik langsung maupun tidak langsung terhadap diri kita, maka kita harus memilih hanya untuk berbuat yang baik, positif, bermanfaat dan bernilai saja. Dengan demikian, bisa dipastikan efek yang akan kembali kepada kita juga hal-hal yang baik. Tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini jika kita tahu benar apa yang kita lakukan. Sekecil apa pun yang kita lakukan akan dinilai oleh malaikat pencatat amal. Balasannya tidak saja di dunia, tetapi juga kelak di akhirat. Jika kita ingin rekapan catatan amal tersebut isinya bagus maka kita pun harus selalu menjaga agar setiap perbuatan yang kita lakukan adalah perbuatan terbaik. Waktu kita adalah aset terpenting setelah nafas/oksigen maka kita harus mengisinya dengan gerak/aksi/perbuatan yang jelas manfaatnya. Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Jadi semuanya pantang sia-sia.
Dengan menyadari empat hal tersebut maka akan sulit bagi kita untuk tidak bersemangat. Mungkin keadaan Anda saat ini sedang tidak menyenangkan, tapi bukankah kita bisa merubahnya menjadi sebaliknya dengan aksi kita selanjutnya; dengan respon kita terhadap keadaan tersebut. Jika kekasih meninggalkan kita, bukankah kita bisa cari yang lain lagi. Jika kita di PHK, bukankah kita bisa cari pekerjaan lain yang lebih baik atau membuka usaha sendiri. Jika orang lain tidak menghargai kita, bukankah masih banyak orang yang jauh lebih baik yang bisa menjadi sahabat sejati kita. Demikian seterusnya; selalu ada solusi untuk tiap masalah. Kita hanya perlu tetap bersemangat, optimis dan menjernihkan pikiran agar respon dan aksi kita benar-benar efektif dan efisien.
Rabu, 28 September 2011
MEMBANGUN JATIDIRI YANG KOKOH DENGAN PENGENDALIAN DAN INTROSPEKSI BERDASARKAN PRINSIP
Membangun harga diri memerlukan Introspeksi dan Pengendalian diri. Namun umumnya kita menjadi gugup ketika mulai memikirkan diri kita sendiri. apalagi di saat kita mengalami suatu tekanan ekonomi .Kadang-kadang tampaknya salah menghabiskan begitu banyak waktu untuk mengorek dasar dan relung-relung sunyi hidup kita.
Bila kita bertanya pada diri kita sendiri : Siapakah kita dihadapan diri kita sendiri?, Siapa kita dihadapan Keluarga? siapa kita dihadapan Masyarakat? dan Terutama siapa kita di hadapan Tuhan?
Jawabannya bisa senam mental dan moral karena pada akhirnya akan kembali pada diri kita sendiri.
Pada tahun 2000 (September) waktu kami ikut symposium Franklin Covey di Salt Lake City Utah Amerika, Gorbachev ( Mantan Presiden Rusia) menyampaikan materi seminar dengan Topik "Radical Change Base on Principle" , kemudian Stephen R Covey memberikan makalah dengan Topik " LEADER IS A CHOICE NOT A POSITION'
Dalam makalah tersebut dikatakan bahwa kita dapat membuat suatu perubahan yang sangat radikal, namun tetap harus berdasarkan Prinsip ( Nilai yang universal dan berlaku umum)
Kemudian Stephen R Covey menjelaskan "Kepemimpinan adalah merupakan pilihan dan bukan karena posisi atau kedudukan kita pada jabatan tertentu.
Bila kita simak dari kedua materi tersebut , ada terkandung makna yang sangat menonjol yaitu bagaimana kita mengoptimalkan kekuatan kita berdasarkan "Prinsip dan juga berdasarkan "Pilihan " dimana Prinsip dan Pilihan adalah merupakan suatu konsepsi system yang saling berhubungan , saling menentukan dan saling mempengaruhi , yang memiliki sifat yang tetap dan tidak berubah-ubah (Constant)
Prinsip adalah hal-hal yang bersifat umum dan universal , dapat diprediksi seperti : kejujuran, Pernyataan Maaf, Cinta Kasih, Kebahagiaan, Kesabaran, Kelemah-lembutan, Kedamaian dan Memenuhi Harapan , dan semua hal tersebut masih berada diluar dirikita. Demikian juga "choice" atau pilihan , dimana semua orang punya kebebasan untuk membuat pilihan . Yang menjadi permasalahan sekarang adalah kapan Kejujuran, Pernyataan Maaf, Cinta Kasih, Kebahagiaan, Kesabaran, Kelemah-lembutan, Kedamaian dan Memenuhi Harapan tersebut berada pada diri kita? .Maka pada saat itu jugalah Prinsip tersebut berubah menjadi Kekuatan dan Nilai kita yang tak terhingga nilainya dan selanjutnya dapat dikatakan sebagai Memperbaharui Talenta ( Talent Improvement) , dan untuk menetapkan " Prinsip" menjadi sebuah Nilai Kita, disinilah peranan Pengendalian dan Introspeksi kita dalam menentukan PILIHAN berdasarkan Anugerah Manusiawi yaitu Kesadaran Diri, Imajinasi, Hati Nurani dan Kehendak Bebas .
Tugas kita selanjutnya adalah kita harus berusaha "Melegitimate Prinsip dan Pilihan " kita setiap saat.
Sebagai hasil atau implementasi dari kejujuran, Pernyataan Maaf, Cinta Kasih, Kebahagiaan, Kesabaran, Kelemah-lembutan, Kedamaian dan Memenuhi Harapan inilah yang disebut dengan " REKENING BANK EMOSI " dan kemudian tugas kita setiap saat adalah kemampuan kita untuk menciptakan setoran pada " REKENING BANK EMOSI " dan sebaliknya kita juga harus mengendalikan tarikan dari "REKENING BANK EMOSI KITA" setiap saat, dan disinilah sangat mutlak diperlukan "INTROSPEKSI DAN PENGENDALIAN " kita setiap saat .
Dan jika Pengendalian dan Intropeksi menjadikan kita merasa tidak enak atau kurang percaya diri , itu disebabkan karena kita belum punya kemampuan untuk menggunakannya dengan baik dan benar.
Membangun Jatidiri yang kokoh adalah tergantung dari sejauhmana kita menciptakan dan mengendalikan Rekening Bank Emosi Kita setiap saat baik "Setoran" ataupun "Tarikan".
Bila kita bertanya pada diri kita sendiri : Siapakah kita dihadapan diri kita sendiri?, Siapa kita dihadapan Keluarga? siapa kita dihadapan Masyarakat? dan Terutama siapa kita di hadapan Tuhan?
Jawabannya bisa senam mental dan moral karena pada akhirnya akan kembali pada diri kita sendiri.
Pada tahun 2000 (September) waktu kami ikut symposium Franklin Covey di Salt Lake City Utah Amerika, Gorbachev ( Mantan Presiden Rusia) menyampaikan materi seminar dengan Topik "Radical Change Base on Principle" , kemudian Stephen R Covey memberikan makalah dengan Topik " LEADER IS A CHOICE NOT A POSITION'
Dalam makalah tersebut dikatakan bahwa kita dapat membuat suatu perubahan yang sangat radikal, namun tetap harus berdasarkan Prinsip ( Nilai yang universal dan berlaku umum)
Kemudian Stephen R Covey menjelaskan "Kepemimpinan adalah merupakan pilihan dan bukan karena posisi atau kedudukan kita pada jabatan tertentu.
Bila kita simak dari kedua materi tersebut , ada terkandung makna yang sangat menonjol yaitu bagaimana kita mengoptimalkan kekuatan kita berdasarkan "Prinsip dan juga berdasarkan "Pilihan " dimana Prinsip dan Pilihan adalah merupakan suatu konsepsi system yang saling berhubungan , saling menentukan dan saling mempengaruhi , yang memiliki sifat yang tetap dan tidak berubah-ubah (Constant)
Prinsip adalah hal-hal yang bersifat umum dan universal , dapat diprediksi seperti : kejujuran, Pernyataan Maaf, Cinta Kasih, Kebahagiaan, Kesabaran, Kelemah-lembutan, Kedamaian dan Memenuhi Harapan , dan semua hal tersebut masih berada diluar dirikita. Demikian juga "choice" atau pilihan , dimana semua orang punya kebebasan untuk membuat pilihan . Yang menjadi permasalahan sekarang adalah kapan Kejujuran, Pernyataan Maaf, Cinta Kasih, Kebahagiaan, Kesabaran, Kelemah-lembutan, Kedamaian dan Memenuhi Harapan tersebut berada pada diri kita? .Maka pada saat itu jugalah Prinsip tersebut berubah menjadi Kekuatan dan Nilai kita yang tak terhingga nilainya dan selanjutnya dapat dikatakan sebagai Memperbaharui Talenta ( Talent Improvement) , dan untuk menetapkan " Prinsip" menjadi sebuah Nilai Kita, disinilah peranan Pengendalian dan Introspeksi kita dalam menentukan PILIHAN berdasarkan Anugerah Manusiawi yaitu Kesadaran Diri, Imajinasi, Hati Nurani dan Kehendak Bebas .
Tugas kita selanjutnya adalah kita harus berusaha "Melegitimate Prinsip dan Pilihan " kita setiap saat.
Sebagai hasil atau implementasi dari kejujuran, Pernyataan Maaf, Cinta Kasih, Kebahagiaan, Kesabaran, Kelemah-lembutan, Kedamaian dan Memenuhi Harapan inilah yang disebut dengan " REKENING BANK EMOSI " dan kemudian tugas kita setiap saat adalah kemampuan kita untuk menciptakan setoran pada " REKENING BANK EMOSI " dan sebaliknya kita juga harus mengendalikan tarikan dari "REKENING BANK EMOSI KITA" setiap saat, dan disinilah sangat mutlak diperlukan "INTROSPEKSI DAN PENGENDALIAN " kita setiap saat .
Dan jika Pengendalian dan Intropeksi menjadikan kita merasa tidak enak atau kurang percaya diri , itu disebabkan karena kita belum punya kemampuan untuk menggunakannya dengan baik dan benar.
Membangun Jatidiri yang kokoh adalah tergantung dari sejauhmana kita menciptakan dan mengendalikan Rekening Bank Emosi Kita setiap saat baik "Setoran" ataupun "Tarikan".
Tips Sukses Bisnis Internet
Maaf ya, udah lama ga nulis sesuatu yang berguna, selama beberapa bulan terakhir cuma memaksimalkan dan uji coba ilmu SEO, hehehe. Kali ini singkat aja, cuma mau share buat teman-teman, bagaimana caranya biar sukses di bisnis online atau bisnis internet.
Berikut Point penting yang harus teman-teman pahami supaya bisa sukses.
A. Internal Point
Keluarkan sedikit modal, minimal beli domain dan hosting
pahami kemampuan anda
fokus pada impian dan harapan
buatlah target yang anda harapkan
komitmen pada apa yang telah anda mulai
jika sudah mendapat hasil jangan berpuas diri
multiplikasikan apa yang anda peroleh dengan cara yang sama
catatlah cara kerja anda, supaya anda bisa mengajar suatu saat nanti
buatlah diagram atau note tentang kemajuan atau pencapaian anda
maksimalkan pendapatan anda dengan bisnis online yang anda tekuni
jika sudah berhasil jangan lupa untuk menabur. Ok
B. External Point
Teliti dahulu pasar yang ingin anda masuk didalamnya
cari informasi sebanyak-banyaknya
kuasai pasar anda, dan carilah apa yang diharapkan oleh pembeli.
buatlah website yang mendeskripsikan tentang apa yang anda ingin beri kepada pembeli
buatlah semenarik mungkin, jadikanlah anda sebagai konsumer, jika anda tidak suka dan tidak tertarik dengan website anda bangaimana dengan orang lain.
jika anda tidak memiliki produk sendiri, bergabunglah dengan affiliate program dimana anda bisa memasarkan produk orang lain dan anda mendapatkan fee atas produk yang dapat anda jual.
carilah ide supaya website anda banyak dicari oleh orang (dikunjungi)
untuk promosi, anda bisa buat iklan dikoran, di internet, google adword, SEO email marketing dan sebagainya.
buatlah link untuk website anda sebanyak – banyaknya, salah satunya memberikan comment pada blog orang lain, jangan terlalu berharap untuk dofollow, yang penting link ke website anda, siapa tau ada yang tertarik mengunjungi website anda, oleh karena itu buatlah komentar yang berguna dan sangat informatif.
perhatikan perkembangan pengunjung anda
jika sudah maksimal, cari pasar baru dan ulangi langkah dari awal modifikasi dan maksimalkan profit anda.
itu dulu ya yang bisa aku bagiin buat teman-teman, aku juga sama dengan kalian hanya bisa bicara, memang untuk mempraktekkannya sangat susah dan butuh perjuangan, karena ini adalah bisnis, jadi ga ada bisnis yang gampang untuk memulainya, semua itu susah, konglomerat2 dunia juga memulai membangun bisnis meraka mulai dari tumpukan satu bata demi satu bata sehingga mereka bisa sukses, dan memang tidak semua yang seperti aku, semoga informasi singkat ini berguna bagi teman-teman.
Berikut Point penting yang harus teman-teman pahami supaya bisa sukses.
A. Internal Point
Keluarkan sedikit modal, minimal beli domain dan hosting
pahami kemampuan anda
fokus pada impian dan harapan
buatlah target yang anda harapkan
komitmen pada apa yang telah anda mulai
jika sudah mendapat hasil jangan berpuas diri
multiplikasikan apa yang anda peroleh dengan cara yang sama
catatlah cara kerja anda, supaya anda bisa mengajar suatu saat nanti
buatlah diagram atau note tentang kemajuan atau pencapaian anda
maksimalkan pendapatan anda dengan bisnis online yang anda tekuni
jika sudah berhasil jangan lupa untuk menabur. Ok
B. External Point
Teliti dahulu pasar yang ingin anda masuk didalamnya
cari informasi sebanyak-banyaknya
kuasai pasar anda, dan carilah apa yang diharapkan oleh pembeli.
buatlah website yang mendeskripsikan tentang apa yang anda ingin beri kepada pembeli
buatlah semenarik mungkin, jadikanlah anda sebagai konsumer, jika anda tidak suka dan tidak tertarik dengan website anda bangaimana dengan orang lain.
jika anda tidak memiliki produk sendiri, bergabunglah dengan affiliate program dimana anda bisa memasarkan produk orang lain dan anda mendapatkan fee atas produk yang dapat anda jual.
carilah ide supaya website anda banyak dicari oleh orang (dikunjungi)
untuk promosi, anda bisa buat iklan dikoran, di internet, google adword, SEO email marketing dan sebagainya.
buatlah link untuk website anda sebanyak – banyaknya, salah satunya memberikan comment pada blog orang lain, jangan terlalu berharap untuk dofollow, yang penting link ke website anda, siapa tau ada yang tertarik mengunjungi website anda, oleh karena itu buatlah komentar yang berguna dan sangat informatif.
perhatikan perkembangan pengunjung anda
jika sudah maksimal, cari pasar baru dan ulangi langkah dari awal modifikasi dan maksimalkan profit anda.
itu dulu ya yang bisa aku bagiin buat teman-teman, aku juga sama dengan kalian hanya bisa bicara, memang untuk mempraktekkannya sangat susah dan butuh perjuangan, karena ini adalah bisnis, jadi ga ada bisnis yang gampang untuk memulainya, semua itu susah, konglomerat2 dunia juga memulai membangun bisnis meraka mulai dari tumpukan satu bata demi satu bata sehingga mereka bisa sukses, dan memang tidak semua yang seperti aku, semoga informasi singkat ini berguna bagi teman-teman.
Hahaha Cerita dikit ah
Jam 12.00 siang gw terbangun gara-gara ada telp. dari temen gw, padahal gw lagi enak-enaknya tidur, maklum gw semalem ga tidur. baru sempet tidur jam 6 pagi
malemnya gw nge-net di netnya temen gw di daerah selatan, keasyikan main game jadi lupa waktu sambil nonton film juga sih hehe.
gw hoby banget main game, apalagi main pb. kalo udah main dijamin lupa sama masalah dan ga galau lagi hahaha
malemnya gw nge-net di netnya temen gw di daerah selatan, keasyikan main game jadi lupa waktu sambil nonton film juga sih hehe.
gw hoby banget main game, apalagi main pb. kalo udah main dijamin lupa sama masalah dan ga galau lagi hahaha
Kamis, 31 Maret 2011
Selasa, 29 Maret 2011
Puisi Omong Kosong
Hidup ini
penuh dengan janji palsu
dan amarah pun tak bisa ku pendam
peluh luka basahi tubuh ini
seakan melekat, tak bisa ku lepas
Senyum dan gelak tawamu
adalah sebuah omong kosong
yang mampu menutupi kekurangan
Harapan demi harapan
sirna begitu saja
seiring dengan jalannya waktu
yang menghabiskan segala akal sehatmu
Hiruk pikuk manusia
semakin membuat dunia fana ini menjadi gila
ketika akal tak lagi digunakan
nafsu kian melambung
penuh dengan janji palsu
dan amarah pun tak bisa ku pendam
peluh luka basahi tubuh ini
seakan melekat, tak bisa ku lepas
Senyum dan gelak tawamu
adalah sebuah omong kosong
yang mampu menutupi kekurangan
Harapan demi harapan
sirna begitu saja
seiring dengan jalannya waktu
yang menghabiskan segala akal sehatmu
Hiruk pikuk manusia
semakin membuat dunia fana ini menjadi gila
ketika akal tak lagi digunakan
nafsu kian melambung
Senin, 28 Maret 2011
Minggu, 27 Maret 2011
Senin, 21 Maret 2011
Langganan:
Postingan (Atom)